Grand Opening Butik “Me Alvernia”, Tampilkan Fesyen Tenun Lurik Peninggalan Nenek Moyang
(Dutabalinews.com),Grand opening Butik “Me Alvernia” yang secara khusus menyediakan berbagai fesyen tenun motif lurik di Warung Made’s Seminyak Kuta, Jumat (1/3) berlangsung meriah.
Dihadiri ratusan pengunjung yang rata-rata penggemar dan pecinta kain dan tenun lurik, acara juga dirangkai dengan fashion show bertajuk “Sejuta Cinta Tenun Lurik: Fashion Show by Lily Gandhi & Emirya” yang melibatkan puluhan model dari Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Bali. Pada ajang ini ditampilkan 36 hasil
karya fesyen yang didesain oleh Amerya dan Lily Gandhi, keduanya juga sebagai owner “Me Alvernia”.
Menurut Lily Gandhi di butik tersebut memang secara khusus menyediakan pakaian dengan bahan baku asli kapas berkualitas dengan motif tenun lurik. “Kita memang sengaja angkat kain tenun lurik ini yang merupakan peninggalan nenek moyang,” jelas Lily Gandhi. Dikatakan kain tenun lurik ini semakin banyak penggemarnya saat ini bahkan tembus pasar mancanegara. “Ini karena kain tenun lurik ini menggunakan bahan baku asli kapas berkualitas. Sehingga menghasilkan produk yang unik, sejuk serta nyaman dipakai. Produk ini sangat cocok dengan iklim Indonesia dan negara Asia lainnya seperti Jepang dan Singapura,” jelas Lily seraya menambahkan pihaknya dalam waktu dekat akan buka di Milan (Italia) dan Kyoto Jepang selain beberapa kota di Indonesia lainnya di Indonesia.
Hal senada disampaikan desainer Amerya yang melihat peluang produk tenun lurik ini sangat bagus dan banyak penggemarnya. Ini karena motifnya yang bagus dan produk ini sangat nyaman dipakai.
Emirya dan Lily Gandhi berharap produk tenun lurik yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia semakin dicintai masyarakat. “Kami ingin peninggalan eyang-eyang kami ini dilestarikan. Meski prosesnya sangat panjang tapi hasilnya begitu indah dan bernilai tinggi. Saya harap tenun lurik yang kini bangkit ini bisa dihargai dan makin dicintai,” ujarnya.
Dalam acara grand opening Butik Me Alvernia, pihaknya juga merangkul dan berkolaborasi dengan Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Bali. Dikatakan permintaan produk kain lurik ini dari kuar negeri sangat tinggi dan pihak luar juga sangat mengapresiasi dan menghargai motif-motif klasik.
Ia pun mengajak wanita Indonesia bisa menghargai proses memproduksi kain yang panjang hingga menghasilkan karya indah bernilai tinggi.
Menurut Emirya
yang membedakan kain tenun lurik ini dengan tenun pada umumnya adalah pintalan kainnya berasal dari kapas kualitas terbaik sehingga hasilnya seperti katun, lebih tipis dan ringan serta nyaman sehingga cocok untuk digunakan di iklim tropis seperti Indonesia dan negara Asia lainnya seperti
Singapura dan Jepang.
Sementara Cindy Mambo dari Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Bali juga mengapresiasi hadirnya butik Me Alvernia dengan karya kain tenun dan tenun lurik yang menjadi ciri khas dan keunikannya. “Saya bangga apalagi kain lurik sampai ke luar negeri. Kami juga terus mengajak wanita Indonesia melestarikan budaya dengan berkain,” katanya.
KCBI Bali juga menciptakan kain bermotif poleng dan warna-warni. “Kami ingin angkat kebudayaan Bali, kearifan lokal Bali dengan kain poleng ini. Dulu orang bilang berkain itu susah, padahal modis dan simple. Kain poleng itu penuh makna,” jelas designer kain poleng KCBI Bali ini. (bas)