Dwi Yustiawati,S.E. Siap Sinergi dengan KONI, Angkat Potensi Sport Tourism Nusa Penida
(Dutabalinews.com), KONI Bali saat ini tengah gencar menyuarakan pengembangan sport tourism (pariwisata olahraga) di Bali. Apalagi gayung bersambut dengan datangnya dukungan dari Gubernur Bali I Wayan Koster agar potensi sport tourism di Bali diangkat lebih maksimal dan optimal.
Salah satu kawasan di Bali yang potensial juga menggelar berbagai event sport tourism baik di darat maupun laut adalah Kecamatan Nusa Penida. Untuk itu tokoh masyarakat Klungkung yang juga caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati,S.E., mendukung penuh jika bisa dikemas lebih banyak event sport tourism di Nusa Penida.
“Kami siap bersinergi dengan KONI dan Pemprov Bali untuk mengembangkan lebih banyak event sport tourism di Nusa Penida,” kata Dwi Yustiawati ditemui di sela-sela simakrama bersama warga di Klungkung, Minggu (3/3/2019).
Pihaknya mendukung jika ada rencana KONI setiap tahun menggelar semacam sport week (pekan olahraga) khusus yang berkaitan dengan sport tourism namun berskala internasional. Diharapkan event sport tourism yang digelar selama sepekan ini bisa disebar ke seluruh kabupaten/kota yang potensial salah satunya di Nusa Penida yang saat ini juga sudah terkenal dengan wisata bahari dan water sportnya seperti diving dan snorkeling.
“Wisata bahari yang bisa disinergikan dengan sport tourism menjadi positioning dan diferensiasi yang kuat dalam pengembangan pariwisata di Nusa Penida. Ini yang harus kita dorong dan gali terus,” kata Dwi Yustiawati yang dikenal sebagai tokoh muda cerdas dan berjiwa sosial tinggi itu. Bahkan potensi sport tourism lainnya yang bisa dikemas dengan modal keindahan alam Nusa Penida , imbuh mantan Finalis Putri Bali itu, seperti marathon dengan jalur titik-titik menuju berbagai destinasi wisata menarik di Nusa Penida.
Yang cukup menarik juga digelar di Nusa Penida adalah kompetisi triatlon (sebuah kompetisi yang terdiri atas serangkaian cabang olahraga, yaitu renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatun waktu). Hingga juga parasailing sebenarnya bisa digelar di Nusa Penida. Termasuk juga kompetisi volley pantai (beach volleyball) bisa digelar di sejumlah pantai fenomenal di Nusa Penida.
Di sisi lain Dwi Yustiawati juga terus mendorong pengembangan pariwisata bahari Nusa Penida yang juga harus disinergikan dengan pengembangan sport tourism. Sebab seperti diketahui, Nusa Penida juga memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi dan merupakan bagian dari kawasan segitiga terumbu karang dunia (the coral triangle ).
Keindahan alamnya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Seperti Pantai Uug (Broken Beach) yang ada di Bali Mekar, Desa Sakti, Nusa Penida. Ada juga Angel Billabong, Pantai Andus, Pantai Klingking, Pantai Suwehan, Bukit Teletubies, Dream Beach yang ada di Nusa Lembongan, Pantai Jungut Batu, dan lain-lain. Daya tarik wisata bawah lautnya juga mempunyai keunggulan dan keunikan tertentu. Seperti Crystal Bay, Manta Bay, Mushroom Bay, dan lainnya.
Dengan potensi keindahan alam tersebut, hingga saat ini daya tarik dan atraksi pariwisata bahari yang telah dikembangkan di Nusa Penida antara meliputi fishing, mangrove tour, swimming, diving, snorkling, surfing, parasailing dan aktivitas lainnya.
Menurut perempuan kelahiran 11 Desember 1992 ini, wisata bahari ini juga bisa dikembangkan lebih jauh menjadi daya tarik sport tourism. Sebab yang paling menonjol adalah olahraga bahari seperti diving, surfing, dan snorkling. “Nusa Penida adalah wilayah kepulauan yang mana lebih menonjol adalah keindahan laut dan terumbu karang di perairan Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Jadi wisata bahari dan sport tourism ini sangat cocok dikembangkan disini,” tegas Dwi Yustiawati.
Menurut tokoh perempuan yang juga aktif di Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini banyak hal yang bisa dikembangkan dan dikemas jadi event sport tourism untuk bisa lebih menjual pariwisata Nusa Penida. Diantaranya dengan mengadakan lomba alam bawah laut, karnaval, festival dan lainnya.
“Sehingga secara tidak langsung sekaligus mempromosikan potensi wisata laut yang ada di Nusa Penida dan juga menarik investor untuk berinvestasi di kawasan ini,” ujar Dwi Yustiawati yang bersama suaminya Ketut Leo dikenal sebagai sosok yang dermawan dan sejak lama membantu pembangunan banyak pura khususnya di kawasan Nusa Penida. (wbp)