Politik

Nusa Penida “Susah Sinyal”, Made Satria Dorong Operator Telekomunikasi Tambah Tower

(Dutabalinews.com)-
Kecamatan Nusa Penida tidak hanya mengalami keterbatasan dalam hal tiga infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih dan listrik, namun juga beberapa daerah susah mendapatkan sinyal telekomunikasi. Hal ini membuat akses komunikasi warga dengan menggunakan telepon genggam atau smartphone kerap terganggu.

Keluhan ini disampaikan warga kepada tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria S.H., saat caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan itu simakrama menyerap aspirasi warga. “Saya dapat keluhan dari warga bahwa di beberapa tempat di Nusa Penida sinyal telekomunikasi susah. Saya juga kerap mengalami sendiri di beberapa titik,” kata Made Satria ditemui usai simakrama bersama warga di Nusa Penida, Minggu (3/3/2019).

Menurutnya akses dan jaringan telekomunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang vital juga bagi warga Nusa Penida selain tiga infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih dan listrik yang memadai. Jangan sampai pula warga di Nusa Penida seperti terisolir layaknya berada di daerah terpencil tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar.

“Untuk desa seperti Sekartaji bahkan sinyal hampir nol, blank sama sekali. Pada saat simakrama disana, hal itu yang sangat dikeluhkan warga selain masalah jalan, air, dan listrik yang masih minim. Kalau jaringan komunikasi kurang, jadinya daerah itu sangat terisolir,” ungkap kakak ipar dari Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati caleg DPRD Provinsi Bali dari PDI Perjuangan dapil Klungkung nomor urut 3.

Menyikapi aspirasi dan keluhan warga ini, pria yang juga Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali itu mendorong agar operator telekomunikasi lebih banyak membangun tower (menara telekomunikasi) di Nusa Penida khususnya di titik-titik yang sinyalnya susah.

“Operator telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat, XL kami harapkan tambah bangun tower telekomunikasi di Nusa Penida,” kata pria yang bersama adiknya Ketut Leo bersama istri Ketut Leo yakni Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati juga sudah banyak membantu sumur bos di sejumlah titik di Nusa Penida sehingga warga bisa mendapatkan air bersih.

Baca Juga :   Reses Dr. Mangku Pastika, Bali Harus Bisa Pertahankan Keunikannya

Made Satria sendiri mengaku punya rekan di pihak operator telekomunikasi dimana mereka juga sempat meminta bantuan fasilitasi komunikasi dengan pemerintah daerah terkait rencana pembangunan tower di sejumlah daerah di Klungkung salah satunya di Nusa Penida.

“Dari penyampaian para operator, kekuatan jaringan dan sinyal telekomunikasi dari tower yang sudah ada di Nusa Penida saat ini masih kurang. Sementara penggunaannya melebihi kapasitas atau kemampuan jaringan. Jadinya seperti macet jaringan telekomunikasinya,” ujar Made Satria yang bersama adiknya Ketut Leo sejak lama membantu pembangunan pura di sejumlah wilayah di Nusa Penida.

Pria kelahiran Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, 18 April 1972 silam itu mengaku akan segera mengkomunikasikan permasalahan ini dengan Pemda Klungkung agar warga Nusa Penida bisa merata terlayani jaringan telekomunikasi. “Segera saya tindak lanjuti untuk menyampaikan ini ke Pemda. Kami akan kawal apapun aspirasi warga Nusa Penida sepanjang untuk peningkatan kesejahteraan mereka,” tandas pria yang juga Ketua BBHA (Badan Bantuan Hukum & Advokasi ) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung itu. (wbp)

Berikan Komentar