Politik

Dr. Gede Wardhana: Pemakai Narkoba Nomor Tiga di Indonesia, Bali Lampu Merah

(Dutabalinews.com), Bali menempati posisi ketiga setelah DKI dan Irian dalam hal pemakaian narkoba.

Penyalahgunaan narkoba saat ini sudah sangat mengancam masyarakat dan kehidupan lainnya. Bahkan setiap tahunnya jutaan warga di Indonesia terkena barang haram ini. “Parahnya lagi narkoba sudah masuk sampai ke desa-desa. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Ketua DPD Bersama (Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama) Provinsi Bali Dr. I Gede Wardhana,S.E.,MSi., Selasa (11/3) di Denpasar.

Untuk itu, tambah doktor ilmu sosial politik jebolan UI ini pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bahaya narkoba ini. Sebab narkoba saat ini bukan lagi menjadi tantangan namun sudah menjadi ancaman besar mengingat tingginya angka pemakai narkoba. Bahkan Bali sudah lampu merah, berada di urutan ketiga setelah DKI dan Irian.

“Sebagai daerah pariwisata, narkoba ini juga menjadi ancaman yang bisa merusak citra pariwisata,” tegas Wardhana yang sempat menjabat Bupati Buleleng ini. Di Bali sendiri, berbagai upaya telah ditempuh Bersama baik melakukan pertemuan dan audiensi dengan pemerintah daerah, juga belakangan ini membentuk Laskar serta mencanangkan Desa Bersinar (Bersih Narkoba).

“Laskar ini melibatkan kalangan mahasiswa dan pelajar. Saat ini sudah terbentuk di sejumlah universitas dan diharapkan segera disusul perguruan tinggi lainnya,” tambah Dr. Wardhana. Beberapa perguruan tinggi, menurut Dr. Wardhana yang aktif pula mengajar ilmu ekonomi ini sudah berkomitmen terhadap mahasiswa yang mau ujian skripsi harus bebas narkoba.

Ini sudah dicanangkan beberapa universitas di Bali. Juga ada tes urine pada mahasiswa dan pelajar sebagai upaya membentengi Bali ke depannya dari bahaya narkoba. Bahkan dalam audiensi Bersama dengan Gubernur Wayan Koster, diamanatkan Bali sebagai salah satu percontohan gerakan nasional perang melawan narkoba.

Di Bali akan dibentuk Laskar dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Dan ada komitmen menandatangani tidak akan kena narkoba seumur hidup. Bali juga salah satu jadi program unggulan prioritas percontohan bagaimana cara menanggulangi narkoba.

Ditanya penyebab tingginya pemakai narkoba menurut Dr. Wardhana umumnya awalnya karena ingin tahu dan coba-coba sehingga kemudian jadi ketagihan. Terkait hukuman, menurutnya sanksi moral memang bagus, tapi lebih baik dibina dan direhabilitasi. “Kami di Bersama lebih kepada pembinaan dan pencegahan,” tambahnya. (bas)

Berikan Komentar