Pospera Sebarkan Vibrasi Demokrasi Riang Gembira, Tanpa Intimidasi dan Rasa Takut

(Dutabalinews.com),
DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Bali menyebarkan vibrasi jika demokrasi itu riang gembira, demokrasi itu tidak ada intimidasi atau ketakutan dalam mengungkapkan aspirasi serta hak suara masyarakat.

Edukasi demokrasi yang dikemas dengan berbagai kegiatan ini seperti Pasar rakyat, Senam jempol, Deklarasi, Hiburan rakyat, Games, Nobar debat capres di Jalan Merpati Gang Sesapi Putih, Monang-Maning, Denpasar terlihat meriah serta menarik animo masyarakat sekitar Monang-Maning.

Apalagi dalam pasar murah, panitia menyediakan 600 paket sembako yang dibanderol dengan harga Rp25 ribu dan Rp35 ribu yang terdiri atas telor, minyak sayur, gula dan beras.

“Semua kita lakukan secara swadaya, apalagi masyarakat perlu ephoria dalam menyambut pesta demokrasi pileg dan pilpres,” sebut Ketua Panitia Anggie Ayuni yang juga sebagai Sekretaris DPD Pospera Bali. Dikatakan total sembako yang digelontorkan ada sekitar 1.500 paket untuk tiga titik beserta kaos juga tas belanja.

Sedangkan Ketua DPD Pospera Bali, Kadek Agus Ekanata mengatakan kegiatan ini menyerap apa yang dibutuhkan masyarakat, dimana mereka membutuhkan satu wahana. Jadi apa yang dilakukan Pospera merupakan permintaan dari masyarakat dan Pospera hanya memfasilitasi saja.

“Seperti yang kami lakukan di Jembrana misalnya, selain pasar murah kami juga bersinergi dengan kawan-kawan FP NKRI Bali juga Jaringan Kyai Santri Indonesia menyelenggarakan Bali Bersholawat III. Dalam acara yang diinisiasi tiga organ ini juga hadir Wakil Bupati Jembrana, Kembang Hartawan. Termasuk tokoh sentral Jembrana Habib Salim,” sebut Kadek.

Lantas tanggal 13/4/2019, siang Pospera bergerak ke Penarukan disimpul Pena 98 yang dimotori Nyoman Mudita melakukan hal yang sama yaitu simakrama dan pasar murah.

“Pusat terbesar kegiatan Pospera memang ada di Monang-Maning, bagaimana demokrasi ini bisa riang gembira dan hanya berlangsung lima tahun sekali, diharapkan tidak menghapus persaudaraan,” tukasnya.

Walaupun Pospera pendukung langsung Capres 01, Jokowi-Ma’ru Amin namun tidak membatasi siapa saja yang boleh hadir di pasar murah, bebas. “Kami datang di daerah pendukung 01 dan 02 berdampingan, kontestasi hanyalah kontestasi, persaudaraan nomor satu, kebhinekaan tetap nomor satu. Jadi kami tidak membatasi peserta pasar murah ini,” tandasnya sembari menambahkan selesai dari kontestasi 17 April 2019 semua akan kembali menjadi saudara, bertetangga, serta rukun. “Tagline kami Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa akan selalu kami gaungkan,” sebut pria berkaca mata.(zar)

Berikan Komentar