Ekonomi & Bisnis

Kejar Pertumbuhan, BPR Kanti Perkuat SDM

(Dutabalinews.com),BPR Kanti terus menggenjot SDM-nya baik dari sisi peningkatan kemampuan maupun jumlahnya. Bahkan untuk mengejar target pertumbuhan, BPR Kanti menambah sekitar 20 persen tenaga yang sebagian besar marketing.

“Menghadapi era industri 4.0, kita justru memperkuat di sisi SDM untuk mendukung kinerja,” jelas Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba, pada acara buka puasa bersama awak media, Jumat (31/5/2019) malam di kantor BPR Kanti Batubulan.

Langkah Amitaba meningkatkan kualitas SDM terbukti berhasil meningkatkan kinerjanya. Bahkan pada pertengahan Mei 2019 ini, ia menerima IHCA V 2019. BPR Kanti dinyatakan satu-satunya yang menerapkan HRIS (Human Resources Informasi System).

Di sisi lain, untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet, BPR Kanti juga melakukan seleksi cukup ketat untuk pencairan kredit termasuk di sektor properti. Langkah itu sebagai salah satu upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya kredit macet.

“Untuk kredit di sektor properti memang kita agak selektif mengingat kondisi ekonomi yang belum pulih benar serta pergerakan bisnis properti yang masih melambat,” ujar

Dikatakan Amitaba, tingginya angka kredit macet hingga 5 persen lebih di sebagian BPR banyak disumbangkan dari pendanaan di properti. Karena itu, BPR melakukan kajian cukup ketat untuk menyalurkan kredit di bisnis ini. “Kredit macet yang ada sekarang ini ‘warisan’ dari tiga tahun silam awal terpuruknya usaha properti,” tambah mantan Ketua DPD Perbarindo Bali ini.

Meski demikian, BPR menurutnya tetap memperhatikan sektor ini. Cuma agak lebih selektif. Apalagi masyarakat juga sangat membutuhkan properti. Sedangkan untuk kredit di UKM seperti sektor perdagangan yang selama ini menjadi basis industri BPR tetap diupayakan bisa maksimal.

“Di kuartal I tahun 2019 ini, kita bersyukur kinerja BPR Kanti dalam koridor yang tetap sesuai dengan progres dan target yang kami lakukan,” kata Amitaba.

Terkait libur Lebaran dikatakan BPR Kanti juga mengikuti program bank umum, yakni libur saat tanggal merah saja. Sehingga pada hari biasa, bisa melakukan aktivitas secara normal. “Setidaknya permohonan nasabah bisa diproses sehingga ketika liburan usai, bisa direalisasi,” tambahnya. (bas)

Berikan Komentar