Dampak Sistem Zonasi, Kari Santika: Padangsambian harus Miliki SMP dan SMA

(Dutabalinews.com),Kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2019/2020 tidak terlepas dari ketidakberimbangan antara populasi siswa yang baru tamat dan mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dengan ketersediaan sekolah.

“Belum lagi sistem zonasi yang belum maksimal diterapkan,” ujar Anggota Komisi 1 DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDIP, I Nyoman Kari Santika, S.Sos, Minggu (14/7) di Padangsambian.

Kata dia, sistem zonasi sekarang ini akan maksimal dilaksanakan jika di zonasinya masing-masing tersedia sekolah untuk menampung siswa yang mau melanjutkan pendidikannya. “Jika tidak, inilah penyebab kisruhnya penerapan sistem zonasi dalam PPDB tahun ini,” terangnya.

Di wilayah Padangsambian, sistem zonasi ini sangat memberatkan. Karenak tidak adanya SMP dan SMA/SMK untuk menampung siswa baru. Di Padangsambian hanya ada SD saja.

“Oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk membuka sekolah baru di wilayah Padangsambian,” harapnya. Meski diakui, pembukaan sekolah baru di Padangsambian akan terkendala tidak adanya lahan lantaran wilayah ini padat permukiman.

Tapi pemerintah bisa memanfaatkan lahan di sekolah yang ada. Seperti gedung SD yang ada sekarang bisa dibangun lantai dua sampai lantai tiga, sehingga bisa dimaksimalkan pemanfaatan gedung sekolah tersebut untuk sharing pakai antara SD, SMP, dan SMA,” terangnya. (sus)

Berikan Komentar