Tingkatkan Pengetahuan Gizi Masyarakat, GAIN Indonesia Beri Pelatihan “Emo-Demo” di Bali
(Dutabalinews.com),Guna meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat, kader posyandu dan bidan dari seluruh Tanah Air, pihak Global Alliance For Improved Nutrition (GAIN) Indonesia memberikan pelatihan emosional demonstrasi (Emo-Demo) di BIGO Nusa Dua, Bali, yang dapat dijadikan metode inovatif ke depannya.
Senior Program Manager, MIN dr. Agnes Mallipu, MD dalam siaran persnya di Badung, Rabu (7/8/2019) mengatakan, pelatihan emo-demo ini terkait modul pemberian makan pada bayi dan anak maupun pada saat ibu hamil yang diedukasi melalui kader posyandu dan bidan di daerah.
Ia mengatakan, selain di Bali sudah ada 18 kabupaten/kota di Indonesia yang melibatkan kurang lebih 500 ribu perempuan untuk diedukasi tentang metode emo-demo ini yang sudah direplikasikan di daerahnya seperti yang telah dilakukan di Jakarta, Padang dan NTT.
Untuk di Bali, dalam memberikan edukasi emo-demo ini sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan terkait dan sejumlah Perguruan Tinggi. “Meski tidak ada daerah intervensi di Bali terkait ini, karena kita sudah bekerjasama dengan intansi terkait, namun emo-demo ini kami masukkan dalam materi pengajaran di universitas di Bali,” katanya.
Peserta pelatihan emo-demo ini sangat antusias yang dihadiri lebih 70 peserta yang terdiri para kader dan masyarakat yang ikut pelatihan ini sangat membantu dalam mengedukasi masyarakat. “Para peserta mengaku terbantu dengan kegiatan ini karena mendapat informasi secara interaktif dan fun,” ucapanya.
Sementara itu, Country Director GAIN Indonesia, Ravi K. Menon menambahkan, para peserta dari berbagai daerah dan negara diharapkan ke depan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan gizi anak mulai dari bayi, balita dan dewasa.
“Kami berharap metode emo-demo ini dapat direplikasikan di daerah – daerah dan ini bermanfaat untuk regenerasi ke depan dengan merubah prilakunya sejak dini,” katanya.
Dalam mengetoktularkan metode ini, GAIN Indonesia bekerjasama dengan universitas yang ada di Indonesia karena metodenya sangat mudah diterapkan masyarakat. “Harapan kami metode ini bisa diaplikasikan seluas mungkin dan disebarluaskan.
Melalui upaya ini dapat menjadikan kesempatan kami untuk mendiseminasikan ke lebih banyak institusi dan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya. (bro)