Dr. Sadguna: Desa Adat Harus Jeli Manfaatkan Peluang
(Dutabalinews.com),Pemerhati perbankan Dr. Made Gde Sadguna mengatakan untuk bisa bersaing sekaligus mempertahankan identitas, harus segera dilakukan tindakan penguatan desa adat. Desa adat harus jeli memanfaatkan peluang.
“Segera harus dilakukan tindakan berupa penguatan desa adat di semua bidang dan tingkatan,” ujar Sadguna yang juga pengurus Majelis Desa Adat (MDA) Bali saat tampil sebagai pembicara pada seminar dengan tema “Menjadi tuan rumah di tanah sendiri” di Pura Dalem Desa Adat Suwat, Jumat (20/9/2019).
Ia mencontohkan, langkah Desa Adat Suwat membuka objek wisata air terjun. Prajuru dan warga sudah bisa menangkap potensi alam yang ada. Untuk selanjutnya, objek waterfall bisa dikelola oleh Bupda.
“Ada berbagai bisnis terkait misalnya spiritual tourism. Tentu juga harus ada bantuan dari pemerintah. Namun itu hanya pelengkap. Lebih baik andalkan kemampuan sendiri, swadaya. Saya optimistis karena sudah ada faktanya,” jelas mantan petinggi Bank Indonesia ini.
Ia berpesan agar bendesa-bendesa lainnya juga terpacu untuk ini. Jika punya anugerah alam, maka harus dijaga serta diberdayakan untuk kemaslahatan bersama. “Alam kita sangat indah. Tugas kita menjaga. Supaya warisan ini benar-benar untuk kemaslahatan kita,” jelasnya.

Hal ini sudah menjadi atensi pemerintah yang dituangkan dalam Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Khususnya di bidang penguatan ekonomi desa adat, ada dua hal yang menjadi poin. Pertama menangkap peluang yang ada. Kedua menciptakan peluang sendiri.
“Syaratnya harus ada semangat kolektif. Keinginan dan tujuan bersama. Ke depan kita tidak sejahtera sendiri, tapi sejahtera bersama,” pesan Sadguna.
Sementara Jro Bendesa Suwat Ngakan Putu Sudibya sebagai inisiator seminar mengatakan tema ini menjadi penting karena Bali adalah destinasi wisata yang namanya populer di seantero dunia. Namun masyarakat Bali selama ini masih sebatas jadi penonton dari hingar bingar gemerincing dolar pariwisata dan sektor ekonomi lainnya.
Untuk itu para bendesa diajak menggali potensi yang ada di masing-masing desa agar bisa berperan sebagai pelaku wisata. “Mari bangun ekonomi Bali melalui desa adat. Bersatu kuat, terpecah lemah. Ayo satukan visi dan misi untuk menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Sudibya.
Acara seminar diakhiri dengan meninjau objek wisata Suwat Waterfall. Para bendesa dan pemateri diajak menuruni beberapa anak tangga yang masih dalam proyek penyelesaian sebelum sampai ke objek utama. Seminar dihadiri sekitar 20 pucuk pimpinan adat di wilayah Gianyar timur serta pemateri dari Majelis Desa Adat (MDA) provinsi dan kabupaten. (yes)
