Kendalikan Inflasi, Denpasar Siapkan “CAS”

(Dutabalinews.com),Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, Kota Denpasar dan Singaraja memberikan kontribusi 83% terhadap inflasi di Bali. Untuk mengendalikan inflasi, Denpasar bahkan menyiapkan CAS (Controlled
Atmosphere Storage) yang berfungsi untuk menyimpan produk agar tetap segar dan tahan lama.

Mengatasi hal tersebut khusus untuk di Denpasar pihaknya bersama Pemkot Denpasar berkomitmen untuk menjaga inflasi di agar tetap rendah. Trisno mengatakan inflasi yang terjadi termasuk rendah yakni di bawah 3%.

“Bahkan tahun ini inflasi diprediksi hanya 2,9%. Ini artinya di bawah target nasional,” jelas Trisno saat High Level Meeting di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar Selasa (22/10/2019) yang dihadiri Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara.

Sesuai dengan perkiraan bulan Oktober ini akan terjadi deflasi namun berdasarkan pengalaman, setiap bulan Desember akan terjadi kenaikan inflasi.
“Maka dari itu kami sangat senang berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Denpasar untuk menekan inflasi.

Salah satunya adalah melaksanakan berbagai pogram yang dilakukan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar dan kerja sama PD Pasar dengan Bulog dalam menyediakan stok beras, gula maupun minyak di 13 pasar dan 36 pasar tradisional. Jika inflasi bisa dijaga dengan baik maka masyarakat bisa membeli dengan harga yang murah dan mereka pun sejahtera,” ungkap Trisno.

Menurutnya di kuartal terakhir bulan ini Kota Denpasar deflasi 0,2% . Meskipun demikian pada bulan Desember harus tetap diwaspadai terjadinya inflasi. Menurutnya yang perlu diwaspadai untuk menekan inflasi ada pada bahan kebutuhan pangan seperti cabai merah, bawang merah dan bawang putih.

Untuk menekan kenaikan menurutnya Pemkot Denpasar melalui PD Sewaka Dharma akan menyetok bahan pangan yang cepat rusak dengan menggunakan CAS. Karena dengan memiliki CAS, Pemkot bisa menyimpan bahan pangan yang cepat rusak tetap segar dalam waktu yang cukup lama. Bahkan dengan memiliki CAS, Pemkot bisa menjadi pusat suplay terbesar di Bali. “Semoga CAS ini segera dimiliki Kota Denpasar mengingat Kementerian Perdagangan telah mendukung hal ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Akseleran Salurkan Pembiayaan UMKM dari Bank Jago Rp50 Miliar

Sementara Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan guna menekan terjadinya inflasi khususnya pada bahan pangan yang cepat rusak, Pemerintah Kota Denpasar akan mengupayakan penyediaan Controlled Atmosphere Storage (CAS).

Pemerintah Kota Denpasar melalui TPID Kota Denpasar juga melakukan berbagai upaya dan antisipasi dengan pelaksanaan pemantauan harga, pasar murah dengan menjual sembako dan kebutuhan pokok serta memastikan stabilitas harga pasar.

Ke depan, Pemkot Denpasar akan menyediakan CAS yakni suatu teknologi pengkondisian atmosfer pada ruang penyimpanan komoditas hortikultura. Yang berfungsi untuk menyimpan buah dan sayuran untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan buah dan sayuran segar setelah dipanen.

“Untuk itu kami akan berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan RI sehingga bisa menjadi salah satu alternatif memecahkan masalah yang mendesak tatkala terjadi paceklik beberapa komoditi bahan kebutuhan pokok seperti cabe, sayur dan lain sebagainya,” ungkap Rai Iswara. Terkait inflasi dijelaskan kalau nasional 2,55 %, Bali 2,45% dan Kota Denpasar hanya 2,4%. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *