AA Aryawan: Lawan Corona, Bali Perlu Pikirkan PSBB
(Dutabalinews.com),Perkembangan virus Corona atau Covid-19 yang telah mencapai 86 kasus di Bali, dimana kota Denpasar dengan kasus paling banyak harus disikapi pemerintah dengan kongkret. Pengelolaan APBD harus cerdas, terukur dan berdasarkan kajian akademis.
“Jelas sekali prajuru desa adat, kelian banjar dan pecalang begitu ikhlas ngayah menjaga palemahan wilayahnya untuk melawan virus Corona atau Covid-19,” ujar Kelian Adat Banjar Sakah, Desa Pemogan, Denpasar Selatan A.A. Gede Agung Aryawan, ST, Selasa (14/4/2020).
Bukti nyata, desa adat terus berlanjut dengan melakukan penyemprotan wilayah, pembagian masker dan sembako dengan dibantu oleh LPD sebagai usaha ekonomi milik desa adat.
Kesiapan dan kesigapan desa adat yang memiliki pecalang sebagai pengamanan harus dijadikan modal potensial bagi pemerintah mengajukan PSBB kepada pemerintah pusat.
Penerapan PSBB sesuai UU tentu ada pendanaan yang bisa menggunakan APBN dan APBD. Hal itu yang harus dimatangkan.
PSBB akan membutuhkan biaya bagi masyarakat RTM dan PHK, begitu juga pecalang yang bertugas menjaga wilayahnya membutuhkan biaya operasional untuk makan.
“Karena bisa dilihat kekuatan desa adat yang bisa diajak bersinergi oleh pemerintah daerah dalam menetapkan PSBB untuk melawan virus Corona dan Covid-19,” terangnya.
Aryawan juga menjelaskan kalau tanggung jawab penanganan virus Corona ada di gubernur sebagai kepala daerah dan desa adat sebagai pelaksana teknis di lapangan.
“Personil di Bali sudah siap dalam penerapan PSBB karena kita memiliki Desa Adat dengan prajuru dan pecalangnya, telah terbukti di lapangan mengadakan aksi nyata melawan virus Corona dan Covid-19 dengan melakukan penyemprotan dan pembagian sembako,” jelasnya.
Sinergitas Desa Adat dan pemerintah daerah dalam menangani epidemi wabah vorus Corona atau Covod-19 ini akan lebih mudah di Bali. “Jadi pemerintah tinggal menyiapkan tenaga ahli kesehatan untuk melakukan kajian terukur dan memberi arahan teknis kepada Desa Adat dalam melakukan kegiatan penanganan virus Corona atau Covid-19 yang juga wajib didampingi oleh tenaga medis di tiap Desa Adat,” jelasnya.
Aryawan menambahkan kalau pemerintah serius mau mengambil langkah kongkret, epidemi virus Corona ini akan semakin cepat bisa tertangani. “Jadi mari kita berjuang bersama, lupakan perbedaan warna politik, suku dan agama dalam melawan virus ini.
Karena wabah ini adalah perjuangan nilai kemanusiaan. Jangan lagi adu gengsi politik dan bersaing melakukan aksi kemanusiaan untuk mencari simpati politik,” sarannya. Pemerintah jangan takut dikritik. Karena kritik lahir dari rasa cinta masyarakat kepada pemimpin dan tanah kelahiran untuk kebaikan bersama. (sus)