Dialog Interaktif Reses Mangku Pastika: Bali Siapkan 400 Tempat Tidur Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
(Dutabalinews.com),Kekhawatiran kemungkinan terjadinya ledakan wabah Covid-19 di balik keberhasilan Bali menangani wabah ini menjadi perhatian serius pihak terkait.
“Kita sudah siap dengan 400 tempat tidur. Saat ini hanya ada 50 pasien positif yang dirawat. Itupun tersebar di beberapa rumah sakit. Jadi masih ada banyak cadangan tempat tidur yang bisa digunakan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya saat dialog dialog interaktif reses Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. via vidcon, Rabu (19/5/2020) sore.
Dialog interaktif mengangkat topik “Potret Penanganan Pandemi Covid 19” disampaikan Kepala Kesehatan Prov.
Bali dan “Tugas dan Peran BPBD dalam Percermatan Penanganan Pandemi Covid-19” oleh Kepala BPBD Bali dipandu staf ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Wayan Wiratmaja.
Dokter Suarjaya
Kadiskes Suarjaya mengingatkan semua pihak jangan terlena dengan turunnya kasus ini di Bali khususnya. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan ledakan wabah ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya di antaranya pengamatan epidemiologi secara terus menerus. Dikatakan memang idealnya semua penduduk di-screening. Tapi ini tak mungkin karena jumlah penduduk Bali yang tinggi yakni 4,2 juta. Jadi dilakukan pengklasteran seperti di banjar.
“Kalau pun terjadi ledakan, kita sudah siapkan antisipasinya seperti rumah sakit, tempat tidur dan tenaga medisnya. Jadi sudah dipikirkan. Kasusnya juga akan dipilah sehingga penanganannya akan beda termasuk tenaganya,” jelasnya.
Di sisi lain dr. Suarjaya mengakui adanya pasien yang kurang jujur sehingga Covid ini sempat meningkat di Bondalem Singaraja beberapa waktu lalu. “Mereka pernah ke luar Bali namun tak jujur ngaku pernah bepergian sehingga tenaga medis tak waspada. Akibatnya penyebaran virus meluas ke keluarga bahkan sampai ke pasar,” ujarnya.
Potensi PMI yang pulang ke daerahnya juga dinilai cukup besar. Karena itu semua PMI yang datang dikarantina. “Tindakan sekarang ini PMI yang datang langsung di swab di kapal atau bandara,” jelasnya.
Dokter Laksmi Duarsa
Menurutnya kasus transmisi lokal harus diwaspadai. Sebab PMI yang datang tanpa menunjukkan gejala dan mereka merasa sehat. Jadi kuncinya ikuti protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan dan atur jarak.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan berbagilai upaya penanggulangan covid ini terus dilakukan. Meski diakui saat ini stok rapid test mulai menipis, hanya sisa untuk beberapa hari ke depan. Diharapkan alat tersebut bisa segera datang dari pusat.
Sejumlah penanya dalam dialog tersebut selain mengkhawatirkan ledakan wabah ini, juga adanya kabar hoax yang harus diantisipasi.
Sebagaimana diungkapkan Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan di Dalung Putu Santika yang juga menyarankan agar berdamai dengan alam dan berdamai dengan keluarga. Ia mengapresiasi Bali dan Anggota DPD RI Mangku Pastika yang terus bekerja untuk Bali.
Sementara dr. W. Sayoga mengingatkan perlu ada strategi antisipasi ke depan jika terjadi ledakan, seperti kesiapan RS. Sebab sampai saat ini masih ada pasien yang lama tak sembuh, 70 hari. Rekannya dr. Suteja berharap agar RS swasta juga dibantu rapid test sehingga tak jadi tempat penularan.
“Kami di RS swasta juga butuh dana beli APD. Tim Covid jangan lupakan RS swasta. Sebab RS swasta banyak didatangi pasien yang pada tahap harus diperiksa, apa ada gejala Covid atau tidak,” ujarnya.
Dokter Laksmi Duarsa juga mengingatkan agar tetap waspada dengan covid ini. Ia mencontohkan di Prancis, ketika dilonggarkan, banyak siswa tertular. “Bali sudah bagus, ini harus dijaga dengan baik. Mari berdamai dengan covid, malaria, DB atau lainnya,” pesan dr. Laksmi. Ia juga minta kabar hoax agar diblok.
Bantuan sembako dari Mangku Pastika untuk pemangku
Anggota DPD RI Mangku Pastika dalam paparannya memuji kerja keras Bali menangani Covid sehingga bisa mencapai prestasi terbaik seperti sekarang. Ini juga tidak terlepas dari peran dan kemampuan SDM-nya. “Saya salut dengan kinerja satgas yang menguasai dan kompeten sehingga bisa menekan wabah ini. Mudah-mudahan prestasi ini tak membuat sombong, sebab sombong itu adalah setengah dari kekalahan,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode yang juga sangat sukses ketika menangani Bom Bali.
Soal kurangnya rapid test, Mangku Pastika mengatakan segera disampaikan ke pusat. “Kebetulan Pak Doni Monardo itu yunior saya, pasti bisa cepat dibantu,” tambah mantan Kapolda Bali ini seraya mengingatkan sebenarnya Covid ini tak minta banyak, hanya cuci tangan, jaga jarak, pakai masker dan tingkatkan daya tahan tubuh.
Di sela-sela kegiatan reses hari itu, Mangku Pastika juga menyerahkan bantuan sembako kepada Panti Asuhan Ananda Seba Dharma, Ds. Sangsit Buleleng yang saat ini sangat membutuhkannya. Bantuan juga diberikan kepada pemangku. Sebelumnya Mangku Pastika juga menyerahkan sembako kepada pecalang di Denpasar. (bas)