Berbahaya, Bermain Layang-layang dan Dekat Jaringan Listrik
(Dutabalinews.com),Pada masa situasi transisi menuju “New Normal” atas wabah Covid-19, PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) bersama 6 Unit UPT terus berupaya menjaga keandalan sistem transmisi (70kV, 150kV dan 500kV) agar tetap aman andal.
Namun yang menjadi tantangan adanya peralihan menuju musim kemarau terhadap kegiatan masyarakat di beberapa daerah yaitu bermain layang-layang (khususnya jenis layang-layang sowangan) dan juga balon udara. Pada sebagian daerah, bermain layang-layang menjadi budaya lokal yang dilestarikan.
Tidak hanya di Jawa Timur, di Pulau Dewata juga demikian. Terlebih pada saat Pandemic Covid-19 dan ditambah lagi masih belum aktifnya masa sekolah kali ini, bermain layang-layang menjadi pilihan menyenangkan untuk menghabiskan waktu senggang.
Tetapi faktor tradisi dengan adanya festival tahunan, cuaca, kecepatan angin dan kemampuan mengendalikan layang-layang serta lokasi bermain layang-layang dekat jaringan listrik, tentunya dapat menimbulkan risiko bahaya/potensi gangguan.
Sebagaimana yang telah terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Timur, pada minggu ini telah tercatat 4 kali gangguan akibat layang-layang di jaringan transmisi jalur Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi (SUTT/SUTET) yakni;
1. Senin, 15 Juni 2020, Gangguan SUTET Paiton – Grati;
2. Kamis, 17 Juni 2020 pada pukul 17.11 WIB, gangguan SUTT Tulungagung – Trenggalek;
3. Kamis, 18 Juni 2020 gangguan SUTT GI Krian tepatnya di Mulung, kecamatan Driyorejo, Gresik dan
4. Senin, 21 juni pada pukul pukul 06.14 WIB gangguan SUTT Gardu Induk Ploso.
Hari ini Senin, 22 Juni 2020 pkl. 06:26 WITA, Info gangguan pada penghantar 150 kV Pesanggaran – Pamecutan Kelod trip 2 sisi.
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa bermain layang-layang ataupun balon udara memiliki risiko tinggi tersangkut pada tower/jalur transmisi PLN. Sebaiknya bermain layang-layang di area yang jauh dari jaringan instalasi PLN.
PT PLN (Persero) UIT JBTB baik yang di wilayah Jawa Timur maupun wilayah Bali terus melakukan upaya pengamanan atas kegiatan masyarakat dengan patroli maupun dengan sosialisasi serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah yang dilalui jalur SUTT / SUTET, aparat keamanan serta dinas terkait guna mengoptimalkan upaya pencegahan gangguan akibat layang-layang dan balon udara.
Sosialisasi rutin ke masyarakat baik secara langsung maupun media massa juga turut dilaksanakan. Masyarakat dihimbau tidak bermain bermain layang-layang dengan menggunakan benang konduktif, disekitar jalur transmisi (SUTET/SUTT) karena dapat membahayakan keselamatan jiwa dan dapat mengganggu kontinuitas penyaluran listrik kepada masyarakat.
Dampak gangguan dari layang-layang/balon udara terhadap jalur SUTT adalah bisa padam konsumen yang luas, apalagi bila menimpa pada jalur SUTET 500kV maka lebih fatality.
General Manager PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali, Suroso menyampaikan bahwa akhir-akhir ini marak permainan layang-layang yang berpotensi tersangkut pada jaringan transmisi SUTT/SUTET.
“Kami harapkan pengertian dan kerjasama dari semua pihak khususnya warga masyarakat di daerah yang dekat dengan jalur transmisi untuk menjaga keamanan instalasi jaringan listrik dengan tidak bermain layang-layang atau balon udara di dekat tiang listrik PLN. Hal itu agar pasokan jalur transmisi PLN dan suplai energi listrik kepada pelanggan tetap aman”. (pln)