IGA Jaya Rat: Hentikan Penggembokan Pintu Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan
(Dutabalinews.com),Aksi penggembokan di Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan yang berlokasi di Banjar Dukuh, Gelgel Klungkung membuat Panglingsir PSNKK IGA Jaya Rat,S.Sos. prihatin.
Mantan Anggota DPRD Badung ini bahkan akan mencari siapa aktor intelektual di balik kasus itu. Tidak sampai di sana, IGA Jaya Rat yang akrab disapa Gung Long mengancam akan membongkar sendiri gembok pintu pura kalau masalahnya tidak selesai. “Kalau sampai Sabtu, Saniscara Kuningan gembok itu tidak dilepas, saya sendiri yang akan bongkar dan tidak boleh ada lagi main gembok pura,” tegasnya, Kamis (9/6).
Gung Long juga sangat menyesalkan adanya pihak yang mengaku pengempon sehingga bertindak seenaknya menguasai pura dengan melakukan penggembokan. “Mereka tak punya hak menguasai pura. Harus dipahami sejarah (trah) pura itu hingga berdiri,” tegasnya seraya berharap dicari benang merah polemik aksi saling gembok Pura Dalem Agung Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan yang terjadi beberapa hari lalu.
“Ini terjadi diduga ada aktor intelektualnya. Saya akan cari itu,” tegas Gung Long bernada tinggi. Ia mengatakan kegaduhan ini harus segera diselesaikan agar tidak meluas. Perlu duduk bersama agar jelas masalahnya.
Menurutnya, Pura Dalem Agung Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan merupakan milik trah Shri Nararya Kreshna Kepakisan, bukan liar, milik pribadi-pribadi. Untuk mengurai polemik itu, pentingnya kembali membuka asal-usulnya.
Sejumlah tokoh mengaku prihatin dengan kejadian ini di tengah kondisi Bali saat ini. “Terkesan ada kegagalan pembinaan umat sehingga masalah seperti ini muncul berkepanjangan. Perlu ada tokoh yang bisa dijadikan panutan bersama, agar tidak nganggoang keneh (semua gue). Kalau tidak bisa dinasehati agar tidak semakin keruh, sebaiknya ada pihak ketiga yang turun tangan,” jelasnya.
Perkembangan terakhir dua pertemuan masing-masing tanggal 28 Mei 2022 dan 6 Juni 2022 yang dimediasi oleh Bupati Klungkung yang dihadiri oleh perwakilan Pasemetonan dan perwakilan Prajuru gagal alias tidak membuahkan hasil.
Sebagaimana yang terjadi sebelumnya, puluhan Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PSNKK) saat hendak sembahyang di Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan, Minggu (5/6) terpaksa melakukannya dari pinggir jalan di luar areal Pura karena seluruh pintu masuk Pura digembok oleh kelompok tertentu yang mengaku sebagai pengempon, pengemong dan penyungsung Pura.
Sejumlah petugas keamanan tampak turun ke lapangan memantau kegiatan yang cukup membuat suasana terlihat menegangkan. Pasalnya karena tak bisa masuk Pura, usai sembahyang, pasemetonan kemudian melakukan aksi (balasan) menggembok seluruh pintu pagar masuk pura. Sehingga di tiap pintu masuk Pura terdapat dua kunci.
“Biar adil kami sebagai pemilik pura juga gembok pintu ini. Kedatangan kami mau sembahyang sekaligus bersih-bersih serangkaian akan digelarnya pujawali di Pura ini pada Sabtu (18/6) mendatang, namun tidak bisa masuk karena seluruh pintu masuk pura digembok,” jelas Perwakilan Prajuru dan Pengurus Pura Gusti Made Putera (Ketua Bidang Pembangunan) didampingi Sekjen Made Legawa, Gusti Agung Ardhana selaku Ketua Yayasan serta Ketut Ngastawa (Ketua Bidang Sosial, Politik dan Hukum).
Sesuai rencana selain melakukan persembahyangan ngaturang pejati, pengurus beserta umat akan memasang tetaring jelang piodalan pada Sabtu (18/6) mendatang. Namun karena semua pintu digembok, rencana itu batal. Dijelaskan pula, beberapa hari sebelumnya, mereka sudah memasang tataring di Pura, namun belakangan diketahui telah dibongkar. “Bahkan tetaring itu dibuang,” ujar Gusti Made Toya.(bas)