Terkait Persaingan Harga, Sandiaga Uno: Jual Kualitas, Jangan Terpengaruh Barang Murah
Menparekraf Sandiaga Uno: Ekonomi kreatif bisa menciptakan lapangan kerja 6 kali lipat dibandingkan sektor lainnya. Bahkan tahun 2024 ditargetkan tercipta 4 juta lebih lapangan kerja dari sektor ekraf ini.
(Dutabalinews.com), Menparekraf Sandiaga Uno mendorong agar pengusaha menerapkan 3 strategi utama dalam berbisnis yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Jangan ikut-ikutan yang lain dengan produk yang sama. Tapi bagaimana bisa berinovasi dan berkolaborasi agar usaha bisa maju,” ujar Sandi saat tatap muka dengan UMKM dalam acara Workshop Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif, Selasa (16/5) di Arta Center Denpasar.
Dalam kegiatan tersebut sejumlah UMKM menyampaikan kendala terutama soal pemasaran yang kini berhadapan dengan usaha besar yang melakukan penjualan secara online dengan harga terbilang murah.
Menurut Sandi, pengusaha tak perlu ikut-ikutan jual produk dengan murah. Tapi bagaimana terus membangun kualitas. “Jangan ikut murah murahan. Orang beli produk karena kualitas bukan semata harga. Jadi jangan ikut-ikutan kompetisi harga tapi bagaimana menguatkan kualitas,” jelasnya.
Yang tak kalah penting tambah Sandi adalah narasi dari produk, ada ceritanya. Menparekraf juga memuji pengembangan bisnis yang ramah lingkungan. Seperti usaha bolu mekar yang tidak menggunakan zat pewarna kimia dan bisa menembus supermarket. “Jadi kita harus hadir di multi platform, offline itu tidak tergantikan,” tambahnya.
Di sisi lain, Menparekraf memuji Denpasar sebagai ibukotanya ekonomi kreatif dan sebagai Paris-nya Bali. Denpasar bisa memanjakan lidah melalui kulinernya, pandangan mata dengan fashionnya dan kerajinan tangan yang luar biasa (handycraft).
Pada kesempatan tersebut Sandi juga mengajak pelaku UMKM agar semangat untuk menuju sukses. “Tidak ada sukses tanpa gagal. Gagal adalah anak tangga menuju sukses. Saya 25 kali gagal. Awal mulai usaha saya hanya dengan beberapa karyawan sekarang sudah 30 ribu karyawan,” pungkasnya.
Pengembangan kota kreatif bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola dan mengkonservasi kreativitas serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk mengembangkan potensi lokal sesuai dijelaskan dengan Perpres No. 142 Tahun 2018 mengenai Arah Kebijakan Rencana Induk Ekonomi Kreatif.
Tahapan pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif yang dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 elemen PKM3i yang meliputi 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan Backward-Forward Linkage dan selanjutnya diusulkan untuk ditetapkan menjadi KaTa Kreatif
Dalam rangka mendukung pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan kegiatan Workshop Inovasi dan Kewirausahaan yang telah berjalan selama 2 tahun sejak tahun 2021 hingga 2022. Ini merupakan tahun ke 3 terselenggaranya workshop inovasi dan kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif, yang diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan inovasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Denpasar. (bas)