Dukung Webinar Nasional, Dr. Mangku Pastika, M.M. Dorong Mahasiswa Terjun ke Kancah Nasional
“Temanya sangat relevan, sehingga bisa mendorong wawasan mahasiswa ke tingkat lebih tinggi. Jadi saya dukung gerakan mahasiswa ini,” ujar Mangku Pastika saat menerima audiensi Panitia WMCC, Kamis (25/5) Sekretariat DPD RI Perwakilan Bali, Renon, Denpasar.
Audiensi mengangkat tema “Eksistensi Pengembangan Pariwisata Nasional dalam Perspektif Ipoleksosbudhankam: Tantangan dan Solusinya” yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Panitia Pelaksana WMMC.
Mangku Pastika berharap dengan tampilnya mahasiswa dalam event-event penting ini akan meningkatkan pengetahuan dan wawasannya sehingga setelah tamat bisa eksis sesuai bidang yang ditekuninya. “Apalagi yang hadir ini mahasiswa Fakultas Hukum yang ke depannya potensial menjadi leader, lawyer terkenal. Kalau mau sukses (kaya) jadilah pengacara. Banyak lawyer seperti Hotman Paris, Otto Hasibuan, dll. yang sukses. Ikutilah apa yang mereka lakukan hingga bisa sukses, kalau perlu merantau jadi lawyer di ibukota, ” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini memberi semangat.
Sebagaimana diketahui saat ini masih sedikit lawyer lokal (Bali) yang bisa berkibar di tingkat nasional. Karena itu sukses para lawyer ternama itu bisa ditiru. “Pelajari apa yang bikin mereka-mereka itu sukses. Kenapa lawyer yang terkenal di level nasional kebanyakan dari luar Bali. Bisa gak orang Bali seperti itu. Jadi ini tantangan produk FH Bali bisa seperti itu. Pelajari ini, sebab kalau soal pintar orang Bali gak kalah, lalu dimana masalahnya,” ujar Mangku Pastika.
Terkait tema seminar yang mengangkat soal pariwisata dalam konteks ipoleksosbudhankam dikatakan Bali sangat bagus baik dilihat dari sisi posisi demografi maupun geografinya. Posisi Pulau Bali di tengah Indonesia sehingga sangat nyaman dan mudah dikunjungi, penduduknya juga dikenal ramah.
Namun diingatkan pariwisata itu sangat terkait dengan citra, opini. “Kalau opininya bagus banyak yang datang atau bisa terjadi sebaliknya. Ini yang harus diperhatikan termasuk peran pers dalam hal pencitraan,” tambah Mangku Pastika.
Pada kesempatan tersebut, mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan tentang dunia hukum yang sejatinya tidak sederhana. Mangku Pastika bahkan memberi contoh sejumlah kasus seperti nenek yang mencuri kakao, tukang bakso yang dikejar petugas sehingga baksonya tumpah menimpa bocah. “Hukum itu tidak seperti lambang ‘Dewi Keadilan’ yang matanya ditutup. Harus ada pertimbangan moral. Jadi saya minta para mahasiswa (FH) rajin-rajin melihat persidangan sehingga paham apa yang terjadi di lapangan dan bagaimana solusinya,” ujar Mangku Pastika.
Tim WMCC Wayan Dwipayana menjelaskan wadah ini berdiri 6 tahun silam dan sejumlah prestasi bahkan meraih prestasi di tingkat nasional. “Kami hadir untuk mengkritisi isu dan perubahan zaman,” jelasnya singkat. Ketua panitia webinar Yana berharap melalui audiensi ini berharap Mangku Pastika bisa memberi saran serta dukungan. (bas)