Mengangkat Potensi Desa Adat: Suksesnya BUPDA Canggu Badung
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji perkembangan BUPDA (Baga Utsaha Padruwen Desa Adat-unit usaha desa adat) Canggu Badung yang tumbuh bagus meski baru sekitar setahun didirikan.
“BUPDA-nya keren. Baru bangun sudah bisa lari. Ini tidak terlepas dari peran orang-orangnya yang kompeten mengelola lembaga ini,” ujar Mangku Pastika saat Reses di BUPDA Canggu, Selasa (9/4).
Reses mengangkat tema “BUPDA: Upaya Meningkatkan Ekonomi Desa Adat” menghadirkan Bendesa Adat Canggu I Wayan Suarsana, Ketua BUPDA Canggu Ni Kadek Dwi Indah Paramita dan jajaran pengurus dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Mangku Pastika mengatakan perkembangan Canggu belakangan ini begitu hebat dan luar biasa. Dan ini harus dijaga agar berkesinambungan dan memberi kesejahteraan bagi warga.
“Dulu saat Gubernur, saya kemari dan di sini banyak aset provinsi. Kalau aset ini bisa diurus dan dikelola dengan baik maka provinsi akan sangat kaya. Saya waktu itu ingin pemprov bisa hidup dari pengelolaan aset-aset ini,” ujarnya.
Sebagaimana disampaikan Ketua BUPDA Indah Paramita, lembaga yang berdiri Agustus 2022 silam ini berhasil membukukan keuntungan Rp1,9 miliar dari sejumlah unit usaha di antaranya pertokoan, kawasan pantai (pedagang acung surfing) dll. Ke depn BUPDA berencana mengembangkan usaha suplier dan akomodasi.
Ke depan BUPDA berencana menambah sejumlah usaha seperti pengelolaan sampah. “Kami terbentur lahan untuk mengolah sampah yang potensi ekonominya sangat besar,” tambah Bendesa Adat Suarsana. Saat ini pihaknya sudah membentuk bank sampah di banjar. Bahkan ada pengusaha yang mau membantu pengolahan sampah namun terbentur lahan.
Selain sampah, yang menjadi tantangan ke depan adalah makin menyusutnya lahan sawah. Dari seratus hektar lebih sawah, saat ini hanya tinggal sekitar 80 hektar.
Sedangkan usaha LPD, Desa Adat Canggu yang terdiri dari 7 banjar adat dengan 1200 KK saat ini memiliki aset sekitar Rp750 miliar dengan keuntungan Rp7 miliar. Desa adat merancang pendapatan desa adat Rp10 miliar/tahun. “Suatu saat bisa beli aset untuk dikelola adat sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga,” harapnya.
Menurut Mangku Pastika keberadaan sawah di Canggu penting untuk dijaga kelestariannya. Selain sebagai sumber pangan juga keberadaan sawah akan menjaga kelestarian alam. “Sawah ini bisa menjadi salah satu destinasi yang menarik dan potensial bagi wisatawan,” ujar Mangku Pastika.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini juga mengingatkan pentingnya penangangan sampah yang selama ini masih menjadi masalah. “Saya yakin kalau sampah ini dikelola dengan teknologi yang tepat akan bisa ditangani dan menjadi sumber pendapatan yang besar. Keberhasilan penanganan sampah ini akan mengangkat imej Canggu,” tambahnya.
Canggu terkenal dengan pantainya yang indah dengan ombaknya yang besar sehingga menjadi primadona kunjungan wisatawan mancanegara. Pelancong asing menyukai olahraga surfing. (bas)