Jaya Wibawa Periode Kedua: Komitmen Wujudkan Denpasar Kreatif dan Berkelanjutan
(Dutabalinews.com), Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar periode 2025–2030 pada 20 Februari lalu. Mengawali tugas di periode kedua, Jaya Negara dan Arya Wibawa menyampaikan pidato di hadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar di Gedung DPRD Kota Denpasar, Senin (4/3).
Sidang Paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, I Wayan Mariyana Wandhira, dan I Made Oka Cahyadi Wiguna. Turut hadir anggota DPRD Kota Denpasar, Forkopimda Kota Denpasar, KPU, Bawaslu, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Hadir pula Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, serta Ketua Gatriwara, Ny. Purnawati Ngurah Gede.
Dalam pidatonya, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menegaskan bahwa pada periode kedua ini, pasangan yang dikenal dengan Paket Jaya Wibawa berkomitmen melanjutkan dan memperkuat pencapaian periode sebelumnya. Mereka akan mengusung visi “Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul)”. Visi ini merupakan pengejawantahan dari konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam (Menyama Braya).
“Kami akan senantiasa melanjutkan program-program terdahulu agar pembangunan dapat dilaksanakan secara holistik, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Inilah yang menjadi esensi visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut, ia memaparkan lima misi utama yang menjadi fokus pembangunan Kota Denpasar lima tahun ke depan:
-
Misi Pertama: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang berkeadilan. Program yang akan dijalankan meliputi pembangunan sekolah inklusif, subsidi pendidikan, pembangunan sport center, pembangunan SMP Negeri baru, pembangunan puskesmas baru, serta pengembangan RSUD Wangaya.
-
Misi Kedua: Menjaga stabilitas keamanan dengan mengendalikan kamtibmas, ketahanan pangan, dan kesiapsiagaan bencana. Upaya ini dilakukan dengan pemasangan CCTV untuk pemantauan keamanan dan kemacetan, pembentukan tim reaksi cepat di setiap kecamatan, serta insentif pajak bagi lahan produksi pangan dan ternak, termasuk sawah ekowisata dan sawah murni.
-
Misi Ketiga: Mendorong tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel melalui reformasi birokrasi. Langkah yang diambil mencakup optimalisasi Mal Pelayanan Publik Digital, peningkatan Pendapatan Asli Daerah berbasis digital, serta penguatan perangkat daerah dalam mewujudkan Zona Integritas, Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
-
Misi Keempat: Mewujudkan Denpasar sebagai kota unggul dalam SDM, teknologi, dan inovasi berbasis keseimbangan Tri Hita Karana. Program prioritasnya mencakup sertifikasi kompetensi tenaga kerja, pengembangan satu aplikasi terpadu untuk layanan publik, optimalisasi Graha Yowana Suci, pengembangan kawasan ekonomi kreatif, pembangunan jaringan utilitas terpadu (ducting kabel), serta pengelolaan sampah plastik menjadi produk ramah lingkungan seperti tas belanja dan paving.
-
Misi Kelima: Memperkuat jati diri dan pemberdayaan masyarakat berbasis budaya Bali. Hal ini diwujudkan melalui insentif bagi desa adat, banjar adat, subak, pangliman, dan klian adat/banjar. Selain itu, Pemkot Denpasar juga berkomitmen untuk memperkuat eksistensi pasraman serta mengembangkan festival-festival budaya guna menjaga dan melestarikan kebudayaan Bali.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai tantangan, seperti keamanan, pengelolaan sampah, penataan utilitas, penanggulangan banjir, kemacetan, serta pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan dan kesehatan. Dengan semangat gotong royong, mari bersama-sama mewujudkan Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya yang Maju, Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul,” pungkasnya. (hms)