“Saya Sungguh Mencemaskan Bali”: Tokoh Bali Duduk Bersama Bahas Masa Depan Pulau Dewata
(Dutabalinews.com), Terinspirasi dari buku “Saya Sungguh Mencemaskan Bali” karya Prof. Dr. I Dewa Gede Palguna, serta dilatarbelakangi oleh kondisi Bali saat ini yang penuh tantangan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Bali menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat lintas profesi.
Bertempat di Warung Kang Zanger, Bokashi Farm, Jalan Waribang Denpasar, FGD ini dipandu langsung oleh Ketua DPD Prajaniti Bali, Dr. Sayoga. Dialog berlangsung hangat, dinamis, dan penuh keprihatinan, sekaligus kecintaan terhadap tanah leluhur, Bali.
FGD ini menjadi wadah refleksi bersama atas berbagai persoalan yang semakin kompleks di Bali, seperti alih fungsi dan kepemilikan lahan tanpa kendali, kemacetan lalu lintas, belum optimalnya sistem angkutan umum, krisis air, penumpukan sampah, gangguan kesehatan mental, hingga meningkatnya angka bunuh diri – yang menempatkan Bali pada peringkat pertama secara nasional.
“Saya sungguh mencemaskan Bali,” menjadi suara hati kolektif dari para tokoh yang hadir. Di balik kemewahan ritual dan gemerlap pariwisata, mereka menyoroti adanya kegagalan struktural dalam pengelolaan tata ruang, lemahnya kontrol terhadap pelanggaran penggunaan lahan, serta maraknya penyalahgunaan visa oleh wisatawan asing yang menjalankan bisnis ilegal tanpa pengawasan.
Diskusi ini juga menyoroti pentingnya mengaplikasikan nilai-nilai lokal seperti Tri Hita Karana dan memperjuangkan Otonomi Sui Generis untuk Bali sebagai provinsi dengan kekhususan yang strategis dalam NKRI. Hal ini dinilai penting agar Bali memiliki ruang kebijakan yang lebih kuat dalam mengelola potensi dan menjaga keberlanjutannya.
FGD ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Made Mangku Pastika, Prof. I Dewa Gede Palguna, Prof. Nitya Santhiarsa, Dr. Tini Gorda, Dr. Ketut Donder, Dr. Surpi Aryadharma, Putu Suasta, M.A., dan banyak tokoh intelektual serta pemuka masyarakat lainnya.
Dalam kesimpulannya, para peserta menyepakati bahwa dialog ini tidak bermaksud menyalahkan siapa pun, termasuk pemerintah. Justru, forum ini menjadi ruang apresiatif atas segala usaha positif, sekaligus kritis terhadap kebijakan yang dinilai belum berpihak pada kelestarian Bali.
DPD Prajaniti Bali menyatakan bahwa FGD ini bukanlah titik akhir. Ke depan, diskusi-diskusi serupa akan terus digelar untuk merumuskan solusi konkret demi menyelamatkan Bali dari ancaman kerusakan yang lebih besar.