Sosialisasi MBG di Buleleng Perkuat Edukasi Gizi dan Dukung Indonesia Emas 2045

(Dutabalinews.com), Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat kembali diperkuat melalui kegiatan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) seperto yang saat ini diselenggarakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Aula Banjar Anyar, Banjar Bali, Kecamatan Buleleng, pada Jumat, (21/11).

Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Kabid Yankes Dinkes Buleleng, Dewa Putu Merta Suteja, serta Analis Madya Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Alwin Supriyadi.

Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris menegaskan bahwa BGN memiliki peran sentral dalam mengawal kualitas gizi nasional. Ia menekankan bahwa lembaga tersebut tidak hanya bertugas sebagai regulator, tetapi juga sebagai motor edukasi bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan gizi modern.

“BGN harus menjadi garda terdepan dalam melindungi generasi muda dari ancaman makanan ultra-proses. Penyakit tidak menular seperti kanker, stroke, dan gagal ginjal meningkat seiring konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih. Orang tua harus mampu membimbing anak-anak memilih makanan sehat sesuai standar WHO,” ujar Charles.

Ia juga menambahkan bahwa DPR berkomitmen memastikan kebijakan gizi tidak hanya berhenti pada regulasi, melainkan berjalan efektif di lapangan. “Langkah-langkah kecil hari ini akan menentukan masa depan bangsa. Kita ingin anak-anak Indonesia tumbuh kuat dan sehat untuk membawa Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Yankes Dinkes Buleleng, Dewa Putu Merta Suteja menyoroti pentingnya kecukupan gizi sebagai strategi utama menurunkan angka stunting. Dalam paparannya, ia menjelaskan bagaimana stunting dapat terjadi sejak masa kehamilan hingga periode tumbuh kembang anak. “Stunting masih ada di sekitar kita. Pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang harus terus ditingkatkan agar kasusnya dapat ditekan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Dari pihak BGN, Alwin Supriyadi menegaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. Program ini menyasar peserta didik dari PAUD hingga SMA, serta kelompok non-didik seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Baca Juga :  Undiksha Berbagi Sembako kepada Lansia dan Disabilitas

“MBG tidak hanya memastikan kecukupan gizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Bahan pangan untuk SPPG dipasok dari petani, nelayan, dan peternak setempat. Koperasi dan BUMDes berperan dalam rantai pasok agar manfaat ekonomi tidak keluar daerah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembentukan dapur SPPG telah membuka lapangan kerja baru di tingkat desa. Tenaga lokal diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan operasional harian sehingga MBG tidak hanya menjadi program gizi, tetapi juga instrumen pemberdayaan masyarakat.

Sosialisasi Program MBG di Buleleng ini mempertegas sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat edukasi gizi, pemerataan akses makanan bergizi, serta peningkatan ekonomi lokal. Program ini menjadi investasi penting dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.