Hadapi Lonjakan Kebutuhan Nataru, BI Bali Proyeksikan Uang Tunai Rp2,9 Triliun

(Dutabalinews.com), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (BI Bali) memproyeksikan kebutuhan uang tunai di Bali menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) sebesar Rp2,9 triliun. Jumlah ini meningkat 3,57 persen dibandingkan kebutuhan uang pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Peningkatan tersebut sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Bali yang diperkirakan meningkat pada triwulan IV 2025 serta bertambahnya jumlah wisatawan pada momentum libur akhir tahun. BI Bali berkomitmen untuk memastikan kebutuhan uang masyarakat tersedia dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengatakan bahwa dalam memenuhi kebutuhan uang jelang Nataru, BI Bali juga menggiatkan layanan penukaran uang melalui mobil kas keliling. Sepanjang Desember 2025, layanan penukaran uang oleh BI Bali telah dilakukan di sejumlah titik di Kabupaten Jembrana, antara lain di pertokoan Negara serta di rest area parkir Men Tempeh Gilimanuk, dengan realisasi penukaran mencapai Rp945.761.000.

Selanjutnya, khusus untuk rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Natal 2025, layanan penukaran uang dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2025 dengan tema “Rupiah Terjaga untuk Natal Penuh Kasih” yang berlangsung pada 9–23 Desember 2025. Dalam kegiatan SERUNAI, Bank Indonesia melakukan perluasan layanan penukaran uang di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui kas keliling dengan titik layanan yang diprioritaskan di tempat peribadatan, institusi pendidikan Kristiani, serta lokasi strategis lainnya.

Pada periode 9–11 Desember 2025, Bank Indonesia juga telah melaksanakan layanan penukaran uang di tiga titik, yakni Yayasan Anugrah Denpasar pada 9 Desember 2025, SD Santo Yoseph 2 Denpasar pada 10 Desember 2025, serta Yayasan Kristen Harapan (Hope School) pada 11 Desember 2025, dengan total realisasi penukaran mencapai Rp400.203.000. Selain itu, Bank Indonesia bersinergi dengan perbankan dalam memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat selama periode SERUNAI 2025. Untuk layanan penukaran uang rusak, uang cacat, dan uang yang dicabut dari peredaran, masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR(https://www.pintar.bi.go.id).

Baca Juga :  Reorganisasi OJK: 21 Kepala Daerah Resmi Dilantik

Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah dengan memelihara dan menjaga uang Rupiah melalui prinsip 5J, yakni jangan dilipat, jangan disteples, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan dibasahi, sehingga keaslian uang Rupiah dapat dengan mudah dikenali. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dalam bertransaksi tunai dengan memastikan keaslian uang Rupiah melalui metode 3D (dilihat, diraba, dan diterawang), serta bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan demi menjaga stabilitas ekonomi.

Dari sisi non-tunai, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah menyiapkan strategi komprehensif untuk mendukung akselerasi transaksi non-tunai. Fokus utama dilakukan melalui penguatan infrastruktur, edukasi masyarakat, serta peningkatan kenyamanan wisatawan. Hingga Oktober 2025, volume transaksi QRIS tercatat mencapai 134,59 juta transaksi, dengan jumlah merchant sebanyak 1,05 juta dan jumlah pengguna mencapai 1,05 juta. Hal ini mencerminkan semakin luasnya adopsi pembayaran non-tunai dalam aktivitas ekonomi masyarakat Bali.

BI Bali juga telah menyiapkan langkah antisipatif guna menjaga kelancaran sistem dan kenyamanan pengguna, antara lain melalui penguatan infrastruktur di sejumlah titik, kolaborasi dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) untuk perluasan merchant dan pengguna, serta dukungan terhadap sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dapat memperoleh tourist travel pack di Bandara Kedatangan Internasional.