BWS Bali Penida Keruk Waduk Muara, Tekan Risiko Banjir di Hilir Tukad Badung
(Dutabalinews.com), Upaya pemulihan pascabanjir yang melanda Bali pada 10 September 2025 terus dilakukan, termasuk di Desa Pemogan, Denpasar Selatan, yang terdampak cukup parah. Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida mulai melakukan pengerukan di Waduk Muara Nusa Dua (Muara Tukad Badung) sebagai langkah mengurangi risiko banjir di kawasan hilir.
Dalam rapat evaluasi yang digelar di Balai Banjar Kajeng pada 19 September 2025, warga berharap normalisasi Tukad Badung dan pengerukan sedimen waduk dapat dilakukan secara rutin. Kepala BWS Bali Penida, Gunawan Suntoro, menjelaskan bahwa tingkat sedimentasi waduk sudah cukup tinggi sehingga memerlukan pengerukan berkala. Namun, keterbatasan lahan pembuangan sedimen menjadi kendala. Saat ini lahan sementara yang tersedia hanya 1.200 m² dengan kapasitas 5.000–6.000 m³. Karena itu, BWS mendorong adanya dukungan pemerintah desa untuk menyiapkan lahan tambahan. Selain pengerukan, BWS Bali Penida juga berkoordinasi dengan Pemkot Denpasar untuk memperbaiki alur Tukad Badung. Sejumlah titik tebing yang jebol akibat banjir mulai ditangani, terutama yang dekat dengan pemukiman dan akses jalan warga. Perbekel Desa Pemogan, I Made Suwirya, mengapresiasi langkah cepat tersebut seraya berharap normalisasi sungai dan waduk dapat dilakukan berkesinambungan sebagai antisipasi banjir.
Rapat evaluasi ini menjadi wadah menyatukan langkah antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menghadapi musim penghujan mendatang. Pengerukan waduk serta perbaikan alur sungai diharapkan mampu menekan risiko banjir dan memulihkan kembali rasa aman masyarakat Desa Pemogan pascaperistiwa banjir besar September lalu. (hms)