Antisipasi Narkoba Masuk Nusa Penida: Dwi Yustiawati, S.E.: Perlu Perbanyak Ruang Kreativitas Anak Muda
(Dutabalinews.com), Pesatnya perkembangan pariwisata bisa membawa dampak negatif seperti pergaulan bebas dan penggunaan narkoba. Untuk mengantisipasinya selain perlu sosialisasi akan dampak bahaya tersebut, juga harus ada wadah bagi generasi muda untuk berkreativitas. “Jadi harus ada lebih banyak ruang dan fasilitas bagi generasi muda Nusa Penida untuk menyalurkan minat, hobi, bakat dan kreativitasnya. Seperti di bidang olahraga, seni budaya hingga kewirausahaan,” ujar tokoh masyarakat Klungkung yang juga Caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati,S.E. di sela-sela simakrama, Jumat (1/2).
Menurut Dwi Yustiawati menggeliatnya pariwisata di Nuda Penida jangan sampai membawa dampak negatif baik bagi kelestarian lingkungan, maupun masyarakat sekitar hingga adat dan budaya. Pola kehidupan masyarakat jangan sampai berubah ke arah negatif. “Jadi harus ada upaya kita bersama memproteksi agar warga khususnya generasi muda jangan sampai kena imbas negatif apalagi menggunakan narkoba,” kata Dwi Yustiawati. Ia juga berharap pemerintah daerah terus berkoordinasi intensif dengan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Klungkung melakukan pola-pola pencegahan masuknya narkoba ke kawasan ini.
“Kami juga apresiasi Pemkab Klungkung yang gencar menertibkan kafe remang-remang yang bisa jadi pintu masuk peredaran narkoba,” imbuhnya. Dwi Yustiawati mengingatkan agar edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda baik di lingkungan sekolah hingga di masyarakat dan banjar bisa terus digencarkan. “Sedikit saja kita lengah, maka bisa mengancam masa depan generasi emas ini,” tutupnya.
Seperti diberitakan, BNNK Klungkung meningkatkan sinergi dengan Pemkab Klungkung untuk mencegah dan mengurangi angka peredaran gelap narkoba di daerah ini, utamanya di Kecamatan Nusa Penida. Kepala BNNK Klungkung AKBP Dewa Made Alit Arta berharap sinergisitas ini semakin kuat mendukung mewujudkan Lembongan dan Klungkung umumnya bebas dari peredaran narkoba. Sementara Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menegaskan kesiapan untuk bersinergi. Bupati juga sudah bertindak tegas terhadap ruang-ruang yang disinyalir bisa jadi “sarang narkoba” dan pintu masuknya narkoba ke daerah Klungkung. Misalnya menutup kafe remang-remang yang juga keberadaannya meresahkan masyarakat. (lmc)