Politik

Pemilu Serentak,  Kapolresta Ajak Para Tokoh Jaga Denpasar Tetap Kondusif

(Dutabalinews.com), Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 tinggal menghitung hari. Agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan lancar dan aman Kepolisian Resor Kota Denpasar terus melakukan berbagai upaya, salah satunya menggelar silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh adat maupun tokoh masyarakat.

“Persatuan, kerukunan dan persaudaraan perlu dijaga. Kami mohon dukungan agar pelaksanakan Pemilu 2019 yang kurang 29 hari ini, situasi Denpasar tetap aman dan kondusif,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan saat menggelar silaturahmi dengan jamaah pengamal sholawat wahidiyah di Denpasar, Rabu (21/3/2019) malam di Mapolresta Denpasar.

Di hadapan sekitar 200 orang jamaah pengamal sholawat wahidiyah, Kapolresta juga mengajak untuk bersama-sama menjaga wilayah masing-masing agar paham radikalisme tidak masuk ke Denpasar.

“Kami mempunyai program yaitu shubuh keliling dan Jumat keliling bagi personel muslim, untuk yang kristen ada program Gereja keliling, dan yang hindu juga punya program Pura keliling. Dalam kesempatan ini saya juga mengharapkan kepada kita semua, apapun permasalahan yang terjadi harus diselesaikan menggunakan hati nurani,” ucap Kapolresta.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar KH Syaifuddin Zaini mengatakan, sudah sepatutnya seluruh warga negara Indonesia berterima kasih kepada para pendiri bangsa karena merekalah yang telah berjasa menyatukan bangsa Indonesia dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

“Silahkan berbeda pada saat di dalam tempat pencoblosan, namun setelah itu tetaplah kita menjadi satu kesatuan seperti cita-cita para pendiri bangsa. Siapapun presidennya yang nantinya akan mimpin negara Indonesia diharapkan akan memajukan negara yang kita cintai ini,” pesan Ketua MUI Kota Denpasar.

Ketua PW Pengamal Sholawat Wahidiyah Provinsi Bali, Selamet Santoso mengungkapkan, kegiatan sholawat ini bertujuan untuk menjernihkan hati dan fikiran untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, serta untuk membangkitkan kembali iman para jamaah kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

“Sebagai hasil dari iman itu kemudian akan muncul perbuatan yang baik. Kami masyarakat muslim juga ingin ikut serta mengisi warisan para leluhur kita yang dulu memperjuangkan bangsa tanpa pamrih sehingga kita bisa menikmati hasil perjuangan,” ucap Santoso. (agw)

Berikan Komentar