Didukung Mata Air Panas dan Pertanian Organik, ‘Eco Tourism’ di Kawasan Subak Penatahan Terus Digenjot
(Dutabalinews.com),Pengembangan dan penataan ekowisata di Subak Penatahan yang memiliki lingkungan yang asri serta didukung sumber mata air panasnya kini terus digenjot. Kawasan yang memiliki mata air panas dan pertanian organik ini diharapkan menjadi salah satu destinasi unggulan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan.
Optimisme ini setelah melihat potensi dan prospek pertanian organik serta dengan munculnya mata air panas dan dingin di kawasan itu. “Kami saat ini fokus dengan menata akses jalan serta pematangan perencanaan konsep yang harus mengacu pada pedoman tata kelola manajemen ekowisata yang holistik,” ujar pengusaha yang juga Anggota Dewan Penasehat Ekonomi Forum Bela Negara (FBN) Bali Dedi Ruslan, Sabtu (14/9/2019) di Sekolah Alam (KOLAM) Subak Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Tabanan Bali.
KOLAM sendiri memiliki 4 mata air panas dan dingin yang saat ini gencar memberikan diseminasi informasi berupa edukasi tata kelola budidaya pertanian berbasis teknologi ramah lingkungan. Pengelolaan mencakup lahan seluas sekitar 4 hektar dengan komoditi padi, buah-buahan organik, peternakan kambing dan sapi.
Penataan akses jalan dan pengecatan serta pembuatan tanda-tanda penunjuk lokasi di area ini dilakukan secara bergotong royong oleh warga subak. Hal ini dengan tujuan agar nantinya memudahkan para siswa-siswi sekolah maupun wisatawan asing dan domestik untuk belajar mengetahui bagaimana tata kelola pertanian organik yang sebenarnya.
“Kebetulan kami memiliki praktisi pertanian lulusan S2 dari universitas ternama di Jepang yang akan memberikan diseminasi informasi kepada pengunjung dengan praktek interaksi langsung di sekolah alam kami,” tutur Dedi.
Ia berharap minimal usahanya itu nantinya akan menjadi sumbangsih penting terkait pendidikan pertanian dan kepariwisataan Bali khususnya Kabupaten Tabanan. “Di samping tetap menjaga kekayaan alam hayati dengan kearifan lokal Bali,” ujarnya. (bas)