Sosial & Seni

The Sak Gelar Pemeriksaan Kesehatan Bagi Seratus Wanita Pengrajut di Negara

(Dutabalinews.com),Merayakan HUT ke-30 tahun ini, The Sak yang merupakan merk tas rajut asal Amerika mengeluarkan tas edisi terbatas, koleksi “philanthropic capsule” yang mana 100% hasil penjualannya dialokasikan untuk mensponsori pemeriksaan kesehatan dan edukasi wanita pengrajut yang telah merajut tas-tas tangan The Sak sejak awal, melakukan kunjungan ke Dusun Anyar, Desa Air Kuning Negara, Selasa (1/10/2019).

Kunjungan tersebut untuk mengelola pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi wanita pengrajut. Menggandeng yayasan-yayasan non profit seperti John Fawcett Foundation dan organisasi kesehatan
lainnya, The Sak menghabiskan 1 hari penuh dengan 100 wanita pengrajut di Negara untuk melakukan beberapa pelayanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan.

Pelayanan tersebut
berupa check up, pendeteksian dini kanker payudara, pemeriksaan kesehatan mata, tes darah, dan lain-lain. The Sak bekerja sama dengan BEDO (Business & Export Development Organization) untuk
mendistribusikan bantuan-bantuan ini.

Selain mensponsori kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi wanita pengrajut dan keluarganya, The Sak juga berencana memperluas aksi sosialnya dengan mengaktifkan komunitas penduduk lokal setempat, salah satunya dengan mendirikan taman daerah setempat, membangun kebun kelompok dan
pengaturan sistem keuangan.

The Sak berkomitmen penuh dalam mendukung pengrajin mereka untuk ke depannnya, memperhatikan akar dari perusahaan dan wanita-wanita pengrajin di balik layar. Kegiatan
“Bali Artisan Fund” menguatkan komitmen The Sak dalam membangun bisnis dengan niat terarah pada masa depan yang meningkatkan keberlanjutan dan fair trade.

“Ketika saya melihat ke 3 dekade terakhir dan dimana dunia pada saat kami memulai dibanding dengan sekarang, saya mengakui pentingnya membingkai ulang bagaimana The Sak dapat bermanfaat sebagai
penduduk dunia,” ucap Co-founder dan CEO The Sak Brand Group Mark Talucci.

“Menghargai dan
mendukung wanita-wanita pengrajin Bali yang telah menginspirasi saya dan partner saya dalam
menciptakan The Sak adalah langkah awal kami untuk 30 tahun selanjutnya, yang menandai komitmen
terhadap keberlanjutan, praktek fair trade dan sebuah kelanjutan dari usaha social kami,” tambahnya.

Dijelaskan visi yang tengah The Sak gerakkan berjalan searah dengan visi BEDO. “Sebagai organisasi non-for-profit,
visi The Sak adalah untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi pelaku bisnis di Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan,” ucap Jeff Kristianto, Program Manager BEDO. Kegiatan giving back The Sak ini memberikan contoh nyata dari Corporate Social
Responsibility (CSR) yang berkelanjutan. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *