Pariwisata & Budaya

KANIVA International Raih Rekor MURI 2019

(Dutabalinews.com),Pariwisata Indonesia yang semakin berkembang pesat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi unggul di bidang pelayanan. Hal ini seiring dengan program pemerintahan baru Presiden Joko Widodo sesuai pidato perdananya ketika dilantik pada 20 Oktober 2019 yang lalu, yaitu memprioritaskan pembangunan SDM Unggul menuju Indonesia Maju.

Sehubungan dengan itu, Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Kepariwisataan dan Perhotelan sebagai penyelenggara pelatihan vokasi juga dituntut untuk menciptakan keunikan dan keunggulan masing-masing di dalam penyelenggaraan pelatihan sehingga mampu bersaing secara sehat.

Kaniva International Hotel And Cruise Line Training yang berlokasi di Kabupaten Badung telah mampu memposisikan lembaganya dengan sebagai salah satu LPK pencetak SDM pariwisata dengan nilai kasih yang menjadi core value-nya. Bertempat di Agung Ball Room, Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur, Selasa, 22 Oktober 2019, Managing Director Kaniva International, Gus Suranata pada kesempatan wisuda angkatan ke-3 menyampaikan LPK ini telah mampu menempatkan seluruh peserta pelatihan di dunia kerja sebelum pelaksanaan wisuda.

Hal ini tidak terlepas dari komitmen seluruh jajaran manajemen dan para instruktur serta didukung oleh rekan-rekan dunia industri untuk penyelenggaraan pelatihan yang berbasis kompetensi dan penguatan sikap mental pelayanan yang berkepribadian sesuai nilai-nilai hospitality.

“Kami mengedepankan pembentukan karakter nilai kasih para mahasiswa sebagai pondasi yang kuat dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan. Hal ini kami mulai sejak awal proses pendaftaran kuliah dengan proses interview yakni mengetahui karakter dan sikap dasar yang dimilikinya, lalu bekerjasama dengan pihak POLRI khususnya dari satuan Brimob untuk membentuk kedisiplinan diri dalam masa orientasi pengenalan kampus dan dilanjutkan dengan proses belajar selama pelatihan dengan metode cross check and balance sehingga semua materi pelatihan dapat dikuasai dengan baik dan mereka benar-benar siap terjun dalam pemagangan kerja hingha direkrut sebagai karyawan tetap di dunia industri,” ujar Gus Suranata.

Ditambahkannya berkat metode tersebut akhirnya Kaniva International berhasil meraih penghargaan pemecah rekor Indonesia untuk bidang Lembaga Pelatihan yang Berhasil Menempatkan Seluruh Siswanya Telah Bekerja Sebelum Wisuda dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan oleh pihak MURI pada saat acara wisuda tersebut.

Baca Juga :   BEDO dan Sampoerna Sosialisasikan Program "Optima Homestay", Kembangkan Potensi Ekonomi Berbasis Pariwisata Budaya

Ekawati, Director of Development Training, menjelaskan kerja sama yang sangat baik dengan pihak industri baik hotel, vila, restoran dan lainnya sangat mendukung pencapaian Kaniva hingga saat ini. Ekawati menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan kerja sama dan dukungan yang diberikan tersebut dengan konsisten pada peningkatan kualitas mahasiswa kami sehingga hubungan yang baik selama ini dapat berjalan secara berkesinambungan.

Sementara Komisaris Kaniva International, K. Swabawa, CHA menjelaskan tantangan SDM pariwisata ke depannya adalah bagaimana mampu memenuhi kebutuhan wisatawan yang semakin dinamis. Dijelaskannya bahwa transformasi konsep bisnis dan perilaku konsumen harus dikuasai dengan baik sehingga SDM sebagai individu dan bagian dari perusahaan selalu dapat memberikan pelayanan prima yang maksimal.

Terlebih lagi pada era revolusi industri 4.0 ini, karyawan harus menguasai IT dan kemampuan berbahasa asing yang lebih baik. Sehingga multitasking skills harus menjadi jiwa bagi setiap insan pariwisata. Bukan hanya menguasai technical skills pada tugas kerja utamanya, namun juga siap untuk job enlargement sebagai bagian dari creativity skills yang menjadi andalan utama di era digital ini.

“Contohnya seorang waiter jika ditanya tamu tentang objek wisata di Bali juga harus mampu menjelaskannya dengan baik dan benar. Demikian juga halnya room boy yang sedang membersihkan kamar tidak boleh mengatakan tidak tahu jika ditanya apakah di restoran hotel tersebut menjual Balinese Food,” papar Swabawa yang juga Director Swaha Hospitality dan Wakil Ketua IHGMA Bali ini. (rmc)

Berikan Komentar