BaliCEB Diharapkan Dongkrak Target 6,5 Juta Wisman ke Bali

(Dutabalinews.com),Dibentuknya BaliCEB (Bali Convention & Exhibition Bureau) diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisman ke Bali yang ditarget 6,5 juta pada 2020 ini.

Tahun 2019 kunjungan wisman ke Bali mencapai 6,3 juta yang didominasi Australia, Cina dan India selain Eropa. Kebanyakan wisman yang berlibur bersifat leisure. Padahal Bali memiliki potensi MICE yang sangat besar dan celah ini belum maksimal digarap.

“Kita harapkan potensi MICE ini bisa digarap lebih maksimal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam Rapat Promosi Pariwisata dan Sosialisasi BaliCEB di kantor BI Denpasar, Rabu (15/1/2020) sore.

Rapat yang dihadiri Kadisparda Bali Putu Astawa, Ketua GIPPI Bali IB Agung Partha Adnyana, Ketua PUTRI Bali yang juga Anggota DPRD Badung IGAA Inda Trimafo Yudha, Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata I Ketut Jaman serta stakeholder terkait juga menghadirkan pembicara Susi Hutomo, Chris Burn dan
Levie Lantu.

Optimisme peningkatan kunjungan wisman tambah Trisno selain karena daya tarik Bali sebagai tujuan wisata yang begitu besar, juga berbagai upaya yang terus digencarkan untuk mendatangkan turis ke Bali. Termasuk kini dengan dibentuknya BaliCEB diharapkan bisa lebih menarik wisatawan ke Bali.

I Ketut Jaman

Hal senada disampaikan Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata I Ketut Jaman yang melihat potensi MICE ini sangat besar. Wisatawan MICE ini memiliki banyak kelebihan di antaranya pengeluarannya lebih besar dan lebih berkualitas. “Bali memiliki fasilitas MICE yang lengkap dan sudah teruji menggelar event-event besar seperti IMF-WB tahun lalu yang mendatangkan peserta dari seluruh dunia sebanyak 30 ribu lebih,” jelasnya. Adanya BaliCEB ini diharapkan MICE bisa lebih gencar dipromosikan.

Sementara Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPPI) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menegaskan pelaku pariwisata Bali terus bergerak melakukan upaya-upaya untuk menjaga keindahan Bali dan pelestarian seni budaya yang menjadi salah satu andalan. “Kita di masing-masing hotel rutin melakukan gerakan kebersihan lingkungan, membersihkan sampah,” jelasnya.

Baca Juga :  Navya Villa Hadir di Bali, Tawarkan Ketenangan dan Kenyamanan Beraktivitas

Hal senada disampaikan Kadisparda Bali Putu Astawa yang melihat kenaikan kunjungan kunjungan wisman ke Bali di tahun 2019 lalu menunjukkan Bali masih diminati wisman. Tahun 2020 ini, Astawa memprediksi kunjungan turis yang selama ini menduduki tiga besar yakni Autralia, Cina dan India selain Eropa akan semakin meningkat.

Di sisi lain, Trisno Nugroho memaparkan kinerja ekonomi Bali pada tahun 2019, menghadapi tantangan yang cukup besar, selain akibat dari melambatnya kinerja ekonomi global yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, juga disebabkan oleh kondisi domestik dan kondisi fenomena alam penuh tantangan.

“Kondisi ini berdampak pada tertahannya kinerja ekonomi Bali pada tahun 2019 yang diprakirakan hanya tumbuh sebesar 5,40%-5,80% (yoy), lebih rendah dibanding tahun 2018 yang tumbuh 6,35% (yoy),” ujarnya. Namun ia optimis kinerja ekonomi Bali diprakirakan akan menunjukkan peningkatan yang akan tumbuh dalam kisaran sebesar 5,70%-6,10% (yoy).

Sebagaimana diketahui, kinerja ekonomi Bali tidak terlepas dari perkembangan kinerja pariwisata. Pada tahun 2019 kinerja pariwisata sedikit tertahan, tercermin oleh melambatnya perkembangan kunjungan wisman. Jumlah wisman ke Bali sampai dengan akhir tahun diperkirakan mencapai 6,3 juta wisman. Artinya terjadi peningkatan sekitar 200 ribu wisman dibanding tahun 2018 yang mencapai 6,1 juta wisman.

Kondisi ini sungguh membanggakan karena pada tahun 2019 di saat terjadinya banyak tantangan perekonomian baik dalam maupun luar negeri, Bali masih mampu menarik banyak wisatawan mancanegara. “Kinerja ini hendaknya kita jadikan pedoman untuk melakukan evaluasi terhadap diri kita sendiri. Hal hal yang baik dari pariwisata Bali sebaiknya kita tingkatkan,” harapnya.

Pihaknya juga juga menyambut baik pemberlakuan Pergub. No.4 tahun 2019 mengenai Desa Adat di Bali, mendukung penyusunan dua buah rancangan peraturan terkait budaya yaitu Rapergub tentang Penyelenggaraan Tata kelola Pariwisata di Bali dan Raperda tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *