Reses Dr. Mangku Pastika: Dorong PT Jamkrida Bali Mandara Garap Proyek Nasional di Bali
“JBM Terus Maju
Untuk Inclusive
Financial System
to Helf Poor People,
Congratulation” 14-8-2018. Demikian pesan Dr. Made Mangku Pastika,M.M. yang tertera dalam potret lukisan dirinya yang terpajang di salah satu ruang gedung PT. Jamkrida Bali Mandara.
(Dutabalinews.com),Lukisan tersebut terlihat saat Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika mengunjungi Jamkrida Bali Mandara dalam agenda Reses, Selasa (10/3/2020). Sebagaimana diketahui PT Jamkrida Bali diresmikan pada 14 Juni 2011 saat Mangku Pastika menjadi Gubernur Bali pada periode pertamanya, 2008-2013.
“Saya senang melihat perkembangan Jamkrida Bali Mandara yang tumbuh bagus dan manfaatnya dirasakan banyak klien. Banyak usaha yang tak bankable bisa terbantu dengan kehadiran lembaga ini sehingga bisa menggerakkan usaha ekonomi masyarakat,” ujar Mangku Pastika saat tatap muka dengan jajaran Jamkrida.
Kinerja bagus itu dikatakan sejalan dengan tujuan awal pendirian lembaga penjamin kredit ini yakni bisa meningkatkan kesejahteraan sehingga menurunkan kemiskinan. “Dengan hadirnya Jamkrida masyarakat terbantu mendapatkan pinjaman bank untuk mengembangkan usahanya karena kreditnya sudah dijamin oleh Jamkrida,” tegas mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Meski tahap awal hanya dimodali Rp50 miliar dengan hanya 13 karyawan, kini Jamkrida yang dipimpin Ketut Widiana Karya selaku direktur utama telah membawa perusahaan ini tumbuh pesat. Tahun 2019 asetnya mencapai Rp273 miliar lebih dengan karyawan 79 orang dan akumulasi penjaminan hampir Rp13 triliun. Jumlah yang terjamin seluruhnya mencapai 247.399 klien terbanyak di sektor perdagangan. Deviden yang diperoleh juga terus meningkat.
Atas capaian itu, senator asal Buleleng ini minta Jamkrida terus berupaya untuk meningkatkan pelayanannya. “Jangan hanya mengejar profit semata, tapi harus pula ada benetifnya,” pesannya.
Dikatakan peluang Jamkrida masih sangat terbuka luas. Selain sektor-sektor lain yang perlu didukung juga Jamkrida bisa juga berperan pada proyek-proyek nasional yang nilainya besar dan banyak di Bali. Seperti proyek jalan shortcut yang masih ditangani pusat. “Jamkrida juga bisa ikut di proyek ini. Kan proyeknya di Bali, mestinya bisa dapat peran,” jelas mantan Kapolda Bali ini.
Untuk itu, Mangku Pastika juga mendorong agar pemerintah daerah terus menambah modal Jamkrida sehingga perannya makin besar. “Intinya bagaimana Jamkrida bisa membantu ikut upaya pengentasan kemiskinan. Bali sering disebut Pulau Dewata, mestinya tak ada lagi warganya yang miskin,” jelasnya.
Mangku Pastika juga menambahkan dengan modal dan pengalaman yang dimiliki, Jamkrida Bali Mandara sangat layak untuk mengambil di proyek berskala besar nasional. “Kalau terbentur modal, bisa dengan konsorsium, cuma nanti keuntungannya terbagi. Kan lebih baik kalau bisa ditangani sendiri,” sarannya.
Mangku Pastika juga menceritakan saat menjabat Gubernur Bali pihaknya berupaya memanfaatkan berbagai sumber untuk menambah pendapatan daerah. Tujuannya jelas yakni untuk mengestaskan kemiskinan. APBD Bali yang semula (2008) hanya Rp1,4 triliun, di tahun 2018 sudah menjadi Rp6,6 triliun.
Perkembangan pesat bisa tercapai karena segala sumber berhasil dikembangkan untuk menambah pendapatan daerah. Mendapat dorongan tersebut, Direktur Utama PT Jamkrida Bali I Ketut Widiana Karya mengatakan segera akan melakukan langkah-langkah ke arah itu. (bas)