Ekonomi & Bisnis

Program Manager BEDO: Genjot Ekspor, Pelaku UMKM perlu Perbanyak Pameran dan Promosi Produk

(Dutabalinews.com),Program Manager BEDO Jeff Kristianto mengatakan pelaku UMKM butuh usaha lebih banyak dalam menjangkau pasar luar negeri. Sehingga perlu menggelar berbagai pameran hingga promosi, termasuk promosi lewat internet.

BEDO (Business & Export Development Organization) bekerja sama dengan Sampoerna untuk Indonesia dan Dinas Perdagangan Kota Padang melaksanakan program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM terpilih di Kota Padang. Program pelatihan ini berlangsung selama 6 bulan dan berfokus pada produk UMKM yang siap ekspor.

Rangkaian program dimulai dengan melakukan audiensi ke Dinas Perdagangan Kota Padang, dilanjutkan kunjungan ke tempat produksi UKM terpilih yang
dilakukan oleh tim dari Universitas Parahyangan Bandung. Ada 32 UMKM terpilih yang ikut serta pada pelatihan ini.

Adapun tahapan dalam program meliputi, tahap 1 (need assessment), dilaksanakan oleh Tim Universitas Parahyangan Bandung. Tahap 2 (export workshop), dari hasil assessment, UMKM dibagi menjadi 2 kelas (export ready dan business development).

Tahap 3 (business matching), dimana para peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk bertemu dan mendapatkan saran dari para buyer. Tahap 4 (online course), setelah mengikuti pelatihan offline, para peserta tetap mendapatkan pelatihan secara online melalui whatsapp grup (WAG).

Tahap 5 (online coaching), dimana peserta mendapat kesempatan untuk pelatihan online 2x bersama dengan trainer (one by one). Tahap 6 (bazzar for 100 SME’s & Meet SRC), dan pada akhir program dilaksanakan kegiatan bazzar dan bertemu dengan SRC (Sampoerna Retail Community) dengan harapan ke depan produk UKM bisa masuk di toko-toko SRC.

Para pelaku UMKM di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) harus berjuang lebih keras lagi dalam merambah pasar luar negeri untuk memasarkan produknya. Selain karena kemampuan pelaku UMKM itu sendiri juga faktor peluang, sebab Sumbar belum menjadi destinasi utama bagi buyer luar negeri, meskipun sering dikunjungi wisatawan asing.

“Mungkin ini yang membedakan Sumbar dengan beberapa daerah lain, dimana buyer bisa datang langsung membeli produk, sedangkan di Sumbar kondisinya belum seperti itu,” ujar Program Manager BEDO Jeff Kristianto pada acara pembukaan Business Development High Impact SME’s Development Program in Sumatera di Hotel HW, Padang, Senin (9/3/2020).

Pelaku UMKM di Sumbar memang butuh usaha lebih banyak dalam menjangkau pasar luar negeri. Sehingga perlu menggelar berbagai pameran hingga promosi, termasuk promosi lewat internet.

Apalagi kata Jeff, Presiden RI Joko Widodo, saat ini sedang menggenjot ekspor dimana perizinan dimudahkan. Bahkan, di tengah merebaknya virus Corona saat ini, sejumlah regulasi dianulir. Hal itu bisa menjadi peluang bagi pelaku UMKM di Sumbar untuk menggencarkan ekspor produknya ke luar negeri.

Terkait hal itu, BEDO bersama CSR Sampoerna, Tbk, mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM di Sumbar selama 2 hari, agar mampu merambah pasar luar negeri. Terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas pengembangan usaha (business development) yang diikuti 19 UMKM agar usahanya lebih berkembang dan kelas export ready yang diikuti 14 pelaku UMKM yang sudah memenuhi standar ekspor.

Peserta pelatihan berasal dari para pelaku UMKM di berbagai daerah di Sumbar, yang merupakan rekomendasi dari dinas terkait setempat. Juga dilakukan kunjungan langsung ke lapangan dan diikuti dengan assessment.

Pelatihan itu diadakan di 4 kota (Padang, Palembang, Medan, dan Lampung). Bahkan peserta pelatihan di Palembang sudah ada yang mampu mengekspor produknya, yaitu jenis songket, yang bekerja sama dengan perusahaan pakaian muslim asal Bandung dengan pemasaran ke Timur Tengah dan Turki.

Ketua Harian Forum Komunikasi UMKM Sumbar Elyzawati Enda menambahkan, UMKM di Sumbar rata-rata menengah ke bawah. Namun, mereka bisa naik kelas jadi eksportir.

“Sebab UMKM di Sumbar punya semangat juang tinggi. Melalui pelatihan ini, UMKM di Sumbar diantar sampai menjadi eksportir,” katanya seraya mengaku yakin semua UMKM di Sumbar bisa menjadi eksportir handal.

BEDO yang berkantor pusat di Denpasar, Bali, merupakan yayasan nonprofit bagi UMKM yang berkomitmen untuk memberikan edukasi tentang tata kelola pengembangan yang komprehensif kepada sektor dunia usaha. BEDO juga bermitra dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan dan telah memberikan pelatihan kepada ribuan UMKM di sejumlah daerah di Indonesia.(ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *