Reses Dr. Mangku Pastika,M.M.: Harus Berani Banting Stir
(Dutabalinews.com),Anggota DPD RI Perwakilan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengatakan di masa pandemi ini perlu ada terobosan, lompatan cepat termasuk banting stir atau alih profesi agar bisa bertahan.
“Tukang cukur sekarang ini banyak yang sarjana. Pengusaha pariwisata juga banyak terjun ke sektor lain (pertanian). Jadi tak perlu gengsi. Dengan akademi covid ini gak boleh gengsi agar kita bisa tetap bertahan,” ujar Dr. Mangku Pastika saat kegiatan reses, Senin (15/2) yang berlangsung dari ALC (Agro Learning Center) via Vidcon.
Vidcon yang dipandu tim ahli Nyoman Bhaskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber tim dari Pasar Bali.id serta Stispol Bali.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini mengatakan karena pandemi ini, salah satu lompatan cepat itu dengan digitalisasi. Di banyak bisnis, digitalisasi ini terbukti memberi banyak keuntungan dan kemudahan.
“Karena itu apa yang dilakukan Pasar Bali.id perlu terus dipacu. Apalagi SDM di bidang itu banyak tersedia. Tinggal kita publikasi, edukasi dan sosialisasikan lebih luas lagi,” ujar Mangku Pastika.
Mangku Pastika menambahkan pentingnya mindset dalam melihat potensi dan peluang yang ada. “Hilangkan gengsi pilih-pilih kerja,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Mangku Pastika mengajak agar Tim Pasar Bali.id juga bisa membantu pelajar dalam mengembangkan dirinya di bidang IT agar semakin mahir sehingga siap terjun ke dunia kerja dan mampu bersaing.
“Saya punya teman, anaknya sekolah ke luar negeri hanya untuk belajar kuliner dan sekarang sudah buka usaha. Jadi tak harus jadi sarjana untuk bisa bekerja,” ujarnya mencontohkan.
Sementara itu CEO Pasar Bali.id Kadek Adnyana dan rekannya Indra menjelaskan potensi pasar lokal sangat besar. Namun masih sedikit yang dimanfaatkan pengusaha lokal.
Menurut pengamatannya, produk luar Bali justru yang banyak terserap pasar lokal. Sementara produk lokal seperti sayuran di Bedugul tidak sedikit yang terbuang karena tidak terserap pasar.
“Di Pasar Batukandik, justru produk luar menguasai pasar lokal, hampir ke seluruh Bali,” jelasnya. Atas dasar itulah, ia bersama tim yang sebagian besar anak-anak muda berlatar belakang IT membangun Pasar Bali.id dengan harapan bisa menjembatani produk lokal sampai ke konsumen dengan cepat, harga lebih murah sehingga menguntungkan produsen dan konsumen. Sudah tentu ke depannya bisa membuka lapangan kerja.
Sementara itu Komang dari Stispol mengatakan di sekolah tersebut juga dikembangkan inkubator bisnis. Namun karena pandemi ini kegiatan mahasiswa terhambat, terbentur biaya kuliah. “Kami coba adakan bazar dan keuntungannya untuk membantu mereka bayar kuliah,” jelasnya seraya berharap ada dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan mahasiswa bisa tetap jalan. (bas)