Reses Dr. Made Mangku Pastika, M.M.: Perlu Politik Anggaran Bantu Petani
(Dutabalinews.com), Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mengatakan pentingnya sebuah komitmen bersama dalam menghadapi kekuatan global yang masuk Bali.
“Kita harus cari orang-orang yang komit dengan Bali, bisa membantu Bali. Seperti keterlibatan diaspora sangat penting dalam kondisi saat ini dimana ekonomi Bali lagi terpuruk. Juga dukungan pemerintah. Jadi perlu politik anggaran untuk bantu usaha kecil dan petani khususnya,” jelas Mangku Pastika saat reses via vidcon, Sabtu (24/7) di DPD RI Perwakilan Bali.
Reses mengangkat tema “Sinergitas Lintas Sektor untuk Penguatan Ekonomi Bali” yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Tabanan Hub serta pelaku koperasi dan UMKM.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini melihat sinergitas dalam penguatan ekonomi saat ini sebagai hal yang strategis. Karena apapun yang memakai nama Bali pasti laku (layak jual), termasuk juga SDM (orangnya).
Seperti di Sulteng, dari penerimaan Secaba Polri 300, yang orang Bali sekitar 60 lebih. “Jadi gen orang Bali bagus, hebat-hebat dan jujur karena takut karmaphala terutama yang di luar Bali. Meski ada sisi lain kekurangannya.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini mengatakan komitmen itu terutama dari aspek ekonomi. Karena hal itu yang menunjang kehidupan. Biasanya krisis politik dimulai dari ekonomi dan moneter. “Jadi ekonomi itu penting. Apalagi kita minus saat ini. Bagaimana ‘puing-puing’ itu kita kumpulkan agar bisa menjadi kekuatan ekonomi,” tegasnya.
Kehadiran Tabanan Hub yang menaungi 7 asosiasi yang bergerak di bidang ekonomi serta koperasi dinilai penting. Apalagi dalam aktivitasnya mendukung sektor pertanian yang menjadi andalan saat ini. Namun semua itu perlu kesungguhan dan mau jalan. “Jangan buat visi-misi dan program di atas kertas. Kalau hanya diskusi terus, gak akan jalan-jalan. Action-nya harus ada dan jelas,” tegasnya.
Sebagaimana disampaikan narasumber Tabanan Hub I Gusti Ngurah Raka yang komit ingin memberdayakan petani dan UMKM. Menurutnya petani dan UMKM kalau dilepas tak bisa jalan dengan baik. Sebab ada kekuatan modal luar yang begitu besar masuk Bali. “Kita belum ada korporasi yang bisa imbangi serangan dari luar ini,” tandasnya.
Tantangan lainnya yang dihadapi petani dan pelaku usaha kecil yakni keterbatasan pasar, persaingan harga, kualitas produk serta minimnya database produk.
Ngurah Raka mengatakan dengan kesatuan akan bisa menang. Jadi penting bagaimana mempersatukan. “Kita bikin pasar besar untuk pemasaran bersama. Bisnis juga perlu proses. Jadi harus ada komitmen bersama dan dukungan stakeholder,” tambahnya.
Narasumber lainnya Dr. Widana mengatakan dulu Bali jual pariwisata. Sekarang saatnya jual pertanian. Ia berharap Mangku Pastika membantu pemasaran produk lokal dengan menggandeng jaringan luar negeri.
Pengurus Koperasi Mahesa Agro Wisata Agus Maha Usadha mengatakan koperasi akan meng garap potensi daerah yang belum optimal. Seperti pemanfaatan lahan-lahan tidur. “Mahesa Agro Wisata bisa siapkan pembiayaan,” jelasnya. (bas)