Pemerintah Diminta Perhatikan Sektor Non Pariwisata
(Dutabalinews.com), Anggota Komite II DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika memuji semangat anak muda (mahasiswa) banyak yang tertarik dengan pertanian di tengah kondisi pandemi ini.
“Ini sangat bagus untuk ke depannya dimana anak muda ini juga mengembangkan diri tidak hanya pada satu bidang saja,” jelas Mangku Pastika dalam bincang santai dengan sejumlah akademisi dan anak muda (mahasiswa), Sabtu (23/10) secara vidcon dari ALC (Agro Learning Center) Jalan Cekomaria Denpasar.
Bincang santai dengan tema “Pandangan Tokoh terhadap Upaya Pengembangan Pertanian di Tengah Pandemi Covid 19: Tantangan dan Prospeknya” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Pujian mantan Gubernur Bali dua periode ini setelah melihat antusiasme anak muda dan mahasiswa yang mengikuti bincang santai ini.
Seperti disampaikan Gd. Guna Adipriana seorang mahasiswa Teknik Sipil yang melihat ke depannya pertanian bisa menjadi alternatif. Ia bahkan berharap di saat pandemi ini pemerintah juga bisa fokus pada sektor non pariwisata. “Pertanian bisa mendukung perekonomian kalau dikelola secara profesional,” jelasnya.
Mangku Pastika juga menekankan agar mahasiswa rajin memanfaatkan medsos yang bisa dijadikan sumber ilmu pengetahuan dan belajar keterampilan. “Kalau rajin dan memanfaatkan medsos ini dengan baik, kita bisa melampaui pengetahuan yang didapat di bangku kuliah,” ujarnya.
Sementara akademisi Dr. Nengah Muliarta yang hadir dalam bincang santai tersebut mengatakan pertanian organik saat ini masih maju-mundur karena belum diikuti implementasi yang nyata. “Saya sangat apresiasi program Simantri sehingga dalam disertasi memilih jerami (salah satu bagian produk Simantri),” jelas Dosen Pertanian Unwar ini.
Menurut Muliarta, saat ini jerami banyak dibakar, padahal kalau diolah bisa jadi kompos dengan nilai ekonomi yang tinggi. Prosesnya juga tidak sulit dan ini bisa dilakukan petani di lingkungan areal sawahnya.
Karena itu, doktor “jerami” ini berharap Simantri bisa berlanjut sehingga jerami bisa diolah maksimal dan pendapatan petani makin meningkat.
Untuk itu perlu ada tambahan pengetahuan petani agar bisa manfaatkan limbah yang ada. “Perlu ada kebijakan yang mendukung pertanian (organik) ini,” pungkasnya. (bas)