Cintai Alam Serta Sesama, INTI Bali Tanam Mangrove dan Lepas Satwa
(Baliekbis.com), Mendukung upaya pelestarian alam, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali bersama organisasi terkait lainnya melakukan penanam mangrove dan melepas tupai serta burung di kawasan Pemelisan Serangan, Denpasar, Minggu (6/2).
Kegiatan yang mengusung tema “Peduli dan Berbagi sebagai Dasar Memperkuat Kerukunan dan Keharmonisan Bangsa” itu juga untuk mendukung KTT G20 serta rangkaian peringatan Hari Raya Imlek 2573/2022.
Ketua INTI Bali Sudiarta Indrajaya di sela-sela acara mengatakan pelestarian alam beserta isinya harus dipupuk terus. “Ini sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, mencintai alam serta sesama,” jelas Romo Sin sapaan akrabnya.
Untuk itu pada Imlek tahun ini pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan juga lingkungan seperti penyerahan bantuan sembako, donor darah, menanam ribuan bibit mangrove, melepas burung tekukur dan tupai serentak di Denpasar dan beberapa kabupaten di Bali. “Tupai ini dapat membantu pengembangbiakan mangrove secara alami,” jelas Romo Sin.
Sementara itu, Ketua Green Building Council Wilayah Bali Putu Agung Prianta mengatakan perlidungan terhadap Hutan Mangrove agar semakin diperketat agar tidak terjadi penyerobotan lahan.
“Saya sarankan agar dibuatkan pembatasan antara kawasan Mangrove seperti penataan di pantai Sanur berupa setapak jalan kaki (jogging track). Selain bisa melindungi mangrove juga mendukung eco wisata,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Dewan Pakar INTI Bali yang juga Pembina INTI Klub Bali Sehat (IKBS) Prof. Sulistyawati menegaskan pelestarian mangrove memberi banyak manfaat. Selain mencegah bahaya tsunami, tempat bagi biota laut, mangrove baik untuk intrusi sehingga air sumur dekat laut menjadi bersih.
Di sela-sela penanaman mangrove, juga diisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.M., M.S., M.Mis., D.Th., Ph.D dan HUT ke-46 Dr. Paulus Herry Arianto,MA.,CBC. Prof Sulis saat itu melepas 76 ekor burung tekukur. Kegiatan juga dimeriahkan dengan Senam AWS3 dan seluruh peserta naik perahu keliling laut Serangan.
Pembina Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) Komang Gede Subudi yang juga Ketua Umum Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Bali yang juga hadir mengatakan pihaknya sangat mendukung gerakan penanaman mangrove. “Momentum ini penting untuk membangun kesadaran masyarakat turut berperan aktif menjaga lingkungan dan pelestarian mangrove,” ujar Subudi. (bas)