Pendidikan & Olahraga

Drs. ​Putu Astawa: Hentikan Kebiasaan “Titip” Siswa Masuk Sekolah Negeri

(Dutabalinews.com),Kebiasaan oknum main titip siswa bersekolah negeri agar dihentikan. Karena kebiasaan minta “jatah” ini membuat dunia pendidikan menjadi tidak sehat.

“Jangan anak didik dari awal sudah dikenali dengan cara-cara tidak fair. Kalau ini diteruskan selain bisa merusak mental anak juga akan menurunkan kualitas,” ungkap Ketua Badan Misyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Karangasem Drs. Putu Astawa,MSi, Kamis (4/8) di Denpasar usai menghadiri pertemuan pengurus BMPS se Bali bersama Yayasan Perguruan Swasta dan para kepala sekolah swasta di Yayasan Dwijendra Denpasar.

Drs. Astawa yang juga pengawas ini mengatakan para oknum tersebut dengan alasan politis ingin membantu para konstituennya minta jatah di sekolah negeri. Kebiasaan ini menjadi salah satu penyebab kursi sekolah bertambah di luar rombel.

Lanjut Astawa, kalau hal seperti ini terus dilakukan juga akan berdampak bagi perguruan swasta dalam mencari peserta didik. “Mestinya dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali bisa tegas dalam menerapkan aturan,” ujarnya.

Ia mencontohkan, rombongan belajar (rombel) yang sudah diatur sedemikian rupa sesuai juknis yakni per rombel harusnya 36, namun justru banyak yang melebihi sampai 40. Bahkan ada sekolah negeri akhirnya menambah kelas dengan mengunakan ruang lab atau ruang perpustakaan untuk menampung kelebihan siswa.

Astawa juga menyoroti penambahan sekolah negeri baru membuat sekolah swasta semakin menjerit. Mestinya sekolah swasta yang ada diberdayakan. “Soal SPP kan bisa diatur besarannya, kita di swasta siap ikuti arahan pemerintah,” ungkap Astawa yang juga pengelola SMK Saraswati Karangasem ini.

Dia juga berharap pemerintah mempertimbangkan kelangsungan sekolah swasta yang melibatkan ribuan tenaga guru dan staf. “Kalau sekolah swasta dilepas begitu saja, kemana nantinya para guru ini setelah sekolahnya tutup Karena tak dapat murid. Ini yang harusnya bisa menjadi perhatian serius pemerintah dalam melakukan penyeimbangan, bersinergis dan pemerataan dalam dunia pendidikan,” jelasnya. Keberadaan sekolah negeri atau sekolah swasta tujuan utama adalah bagaimana bisa mencerdaskan anak bangsa. (sus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *