Bagian Dari Pelestarian Seni dan Budaya Satra, Dharma Gita Diajarkan Oleh Sekaa Shanti
(Dutabalinews.com),Ketua YBS Ngurah Ambara menyambut baik para peserta yang akan mengikuti lomba Gebyar Gita Shanti. “Ini menandakan kalau masyarakat Bali masih begitu antusias untuk terus melestarikan adat dan budaya sastra, dan melalui Dharma Gita yang diajarkan Sekaa Shanti akan mampu menambah wawasan ke depannya,” ucap Ketua Yayasan Bangun Sastra (YBS) Gede Ngurah Ambara Putra dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua MDA Kecamatan Kubutambahan Drs. Ketut Warkadea, M.Si, Penyarikan Majelas Alitan Made Darmawan, dan 15 Perwakilan Desa Adat Kecamatan Kubutambahan, Minggu (18/9).
Sementara dari Ketua MDA Kecamatan Kubu Tambahan Drs. Ketut Warkadea, M.Si mengatakan bangga kepada YBS, sebab terus ikut berkontribusi dalam pelestarian adat dan budaya sastra.
“Apalagi kontribusinya sudah dilakukan di seluruh kecamatan di Bali. Apa yang dilakukan oleh Ketua YBS dalam melestarikan adat dan budaya sastra tentu harusnya bisa dicontoh oleh seluruh Desa Adat di Bali,” terangnya.
Ketut Warkadea juga menyampaikan kegiatan yang digerakkan oleh Ketua YBS ini memiliki banyak manfaatnya buat masyarakat Bali. Bahkan mampu membangkitkan solidaritas pada sesama MDA, Bendesa, Widya Saba dan Kelian Adat, dan Sekaa Shanti.
Dimana kegiatan tersebut diwujudkna dalam Gebyar Gita Shanti dalam upaya untuk terus melestarikan adat dan budaya sastra. “Sekaligus melalui Gebyar Gita Shanti juga bisa menjadi wadah dalam meningkatkan nilai-nilai kearifan lokal, dan dalam kehidupan beragama,” imbuhnya.
Ketua YBS Ngurah Ambara menambahkan kegiatan Gebyar Gita Shanti yang nantinya akan terus dilaksanakan setiap tahunnya berharap mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah atau instansi terkait.
Karena dalam kegiatan ini perlu juga untuk mempertajam tercapainya tujuan pelestarian adat dan budaya sastra Hindu Bali. Selain itu, juga mengususlkan agar Dharma Gita nantinya bisa dimasukan dalam ekstra kurikuler sekolah, dan wajib untuk diikuti sebagai pilihan utama. “Bila perlu di banjar-banjar juga bisa diterapkan,” tambahnya. SUS