Ekonomi & Bisnis

Dr. Mangku Pastika, M.M. Kagumi Perajin Gula Aren Pedawa Pertahankan Tradisi Leluhur

(Dutabalinews.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji perajin gula aren di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar Buleleng yang teguh mempertahankan tradisi leluhur dalam memproduksi gula.

“Perajin tetap mempertahankan jual gula (aren) bukan jual tuaknya. Gula aren ini tidak dibikin sembarang dan ada
spiritualnya,” ujar Mangku Pastika saat mengunjungi oerajin Gula Aren di Desa Ledawa, Jumat (28/4) didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Woratmaja.

Sebagaimana disampaikan Ketua Kelompok Tani Aren Bima Dewa Desa Pedawa Ketut Aria Wirawan kelompok yang dirintis 2018 silam ini anggotanya 25 orang.

Untuk menghasilkan gula semut, gula batok hasil cetakan dicacah lalu dikeringkan dengan sinar matahari. Sehingga untuk menghasilkan gula yang baik sangat tergantung pada sinar matahari.

“Kalau dengan oven kurang diminati. Juga dalam menghasilkan gula ini selain dijaga kebersihannya, perajin wanita yang lagi menstruasi tidak boleh ikut bekerja,” tambah Wirawan yang juga menjabat kepala dusun ini.

Selain memproduksi gula semut, kelompok juga terus berinovasi dengan menghasilkan varian produk seperti gula (kotak) ukuran kecil seukuran permen. “Gula ini biasanya dimakan sambil menyeruput secangkir kopi tanpa gula,” tambah Wirawan.

Dikatakan dengan inovasi yang dilakukan gula semut ini tetap kering dan bisa tahan hingga dua tahun. Selain untuk dijual, warga memanfaatkan gula aren untuk banten dan kue.

Dengan keunggulan gula aren Pedawa ini, seluruh produksi yang dihasilkan terserap oleh pasar, bahkan hingga Denpasar.

Mangku Pastika mengatakan bangga dengan gula aren Pedawa ini. Sebab gula ini tidak dibikin sembarang, ada spiritualnya. “Ini warisan budaya leluhur yang harus dijaga. Produksinya unik dan ini nilai jualnya,” tambahnya.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini berpesan agar perajin tetap menjaga tradisi yang ada. Tidak perlu instan dan bersaing dengan yang besar dalam berproduksi. Yang penting bisa menjaga kualitas. “Narasi tentang gula aren ini juga penting sehingga konsumen tahu lebih detik dan manfaatnya. Kalau kemasan saya lihat sudah sangat bagus,” pungkasnya. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *