Dr. Mangku Pastika, M.M. Ingatkan Alumni SMAN Bali Mandara Bersatu dan Terus Tingkatkan Kualitas
(Dutabalinews.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji Alumni SMAN Bali Mandara yang rata-rata mampu mewujudkan cita-citanya, baik melanjutkan studi maupun bekerja. Bahkan hampir separo dari 1.300 lebih alumninya kini kuliah, bekerja di luar Bali hingga luar negeri.
“Ini ritual yang mereka tanamkan ketika mulai menimba ilmu di sekolah (Bali Mandara). Saya pun dulu seperti itu, cita-cita jadi jendral dan terbukti,” ujar Mangku Pastika saat kegiatan reses dengan Alumni SMAN Bali Mandara, Selasa (9/5) di Sekretariat DPD RI Perwakilan Bali, Renon, Denpasar.
Reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara mengangkat tema “Peranan Generasi Muda dalam Memaknai Pemilu Serentak 2024” dihadiri sekitar 30 alumni yang masih kuliah dan sebagian sudah bekerja
Ada yang sebagai dosen di FK Unud, dokter di sejumlah klinik, TNI bahkan konsultan WHO. Ketua Alumni SMAN Bali Mandara Ketut Yoga mengatakan puluhan alumni Bali Mandara bahkan bekerja dan studi di luar negeri. Sekitar separo alumni tengah menimba ilmu dan telah bekerja di luar Bali.
Mangku Pastika mengatakan segalanya selalu berubah, karena itu harus bisa menyesuaikan. “Kalian harus bersatu, network itu sangat penting dan harus saling membantu. Karena apa yang ada pada kita saat ini tidak terlepas dari bantuan orang lain.
Saya bikin buku berjudul “Hutang” karena saya sejak kecil dibantu, didukung orang lain, terutama negara yang menjadikan saya seperti ini. Jadi saya punya ‘hutang’ yang harus dibayar,” ungkap Gubernur Bali 2008-2018 yang di masa kepemimpinannya mendirikan SMAN Bali Mandara pada 2011.
Mangku Pastika juga minta agar alumni sering bertemu, berbagi informasi dan saling memberi semangat bagaimana bisa seperti sekarang ini. Juga bikin program yang bisa terus meningkatkan kualitas untuk menuju menjadi leaders.
“Saya ingin mereka bisa menjadi pemimpin agar bisa membangun lebih maju lagi. Itu tugas sekaligus hutang yang wajib dibayar karena bisa seperti sekarang ini tidak lepas dari peran pemerintah yang memberikan fasilitas belajar,” ujar Mangku Pastika.
Mangku Pastika yakin para alumni bisa mewujudkan harapan itu. “Sebab untuk menjadi pintar kalau mau belajar, kita terampil karena rajin berlatih. Jadi teruslah belajar, kembangkan potensi dan tanamkan keyakinan. Kalau mau punya value, harus punya kekhususan yang orang lain tidak punya,” tambahnya.
Mangku Pastika juga minta agar ada reuni besar bagi alumni sekaligus membuat program yang ajeg untuk tingkatkan kualitas. Supaya bisa sharing, kalau ada yang sulit mungkin bisa saling membantu.
Dalam kegiatan itu masing-masing alumni menyampaikan keberadaannya termasuk kendala ketika memulai kuliah hingga di tempat kerja. Seperti diungkapkan Wayan Rona yang berhasil mendapat beasiswa di Universitas Presetya Mulya. Jebolan S2 ini kini boleh terbilang mapan. Ia menyebutkan ada
sekitar 100 lebih Alumni Bali Mandara yang kuliah di Prasetya Mulya dengan beasiswa.
Arik Ambarini, angkatan ke-2 (2016) mengaku tamat dari Bali Mandara lalu kuliah di FK Unud dengan bea siswa. Karena terbentur biaya hidup, ia ditampung di rumah Gusde, Owner Mie Kober sambil mengajar. Kini ia praktek di sejumlah klinik. Ia bisa bantu tiga adiknya dan orangtuanya.
Ngakan Putu Anom Harjana, dosen muda FK Prodi Kesehatan Masyarakat mengaku berhasil lolos seleksi dan kini juga sebagai konsultan WHO tidak terlepas dari binaan Bali Mandara yang mengajarkan berpikir kreatif, kerja sama tim dan disiplin. “Yang penting bisa bangkit. Saya awalnya ingin jadi dokter tapi diterima di Fakultas Kesehatan,” ungkapnya. Jebolan IPB Bogor Drh. Kadek Fendi mengaku kini praktek mandiri sebagai dokter hewan.
Putu Dea Indah Kartini (angkatan 2016) kini menempuh pendidikan doble degree di Sastra Inggris Unud dan ilmu komunikasi di UT. Ia sempat ikut pertukaran pelajar ke AS dan sekarang nyambi sebagai florist di bawah bendera Moon Areum) juga sebagai guru privat. (bas)