Ekonomi & Bisnis

Kuatkan Kerjasama Lintas Negara, Mendikbudristek Tandatangani Memorandum of Understanding di Bidang Pendidikan dengan Pemerintah Britania Raya dan Irlandia Utara

(Dutabalinews.com), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam kunjungan kerjanya ke Inggris melakukan pertemuan bilateral dengan State Secretary for Education Inggris, The Rt Hon Gillian Keegan MP.

Pertemuan yang berlangsung pada Selasa, (9/5) tersebut diselenggarakan untuk menyampaikan perkembangan dan capaian Merdeka Belajar sebagai kebijakan utama di sektor pendidikan yang diluncurkan pemerintah Indonesia untuk mentransformasi sistem pendidikan nasional.

Selain itu, pertemuan tersebut diselenggarakan untuk menguatkan kerja sama Indonesia dengan Inggris di bidang pendidikan yang diwujudkan melalui penandatanganan (Memorandum of Understanding) MoU oleh menteri kedua negara. Area kerja sama yang disepakati dalam MoU tersebut meliputi talent mobility, pertukaran penelitian, publikasi bersama, pemberian beasiswa, serta link and match perguruan tinggi dan industri.

Selama diskusi yang berlangsung di kantor Department for Education Inggris tersebut, kedua menteri saling bertukar informasi terkait fokus dan prioritas masing-masing negara di sektor pendidikan. Mendikbudristek menjelaskan kepada Menteri Gillian tentang fokus utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Merdeka Belajar, yakni mewujudkan arahan presiden Republik Indonesia untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.

Hal tersebut ditindaklanjuti oleh Kemendikbudristek dengan meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia melalui berbagai terobosan, di antaranya program pertukaran mahasiswa, pemberian beasiswa yang bersumber dari dana abadi pendidikan, pengembangan riset, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan pendirian kampus internasional.

“Dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar, kami menekankan pentingnya tanggung jawab sosial terhadap kualitas pendidikan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan guna membuat kebijakan ini menjadi gerakan yang besar,” ujar Menteri Nadiem.

Lebih lanjut, Mendikbudristek menjelaskan terobosan utama dalam pendidikan tinggi yang didorong dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, mahasiswa jenjang sarjana mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minatnya dengan kuliah selama maksimal tiga semester di luar program studinya. Mereka bisa memilih untuk melakukan magang, mengembangkan socio entrepreneurship, atau mengikuti program pertukaran mahasiswa IISMA atau IISMA Vokasi,” jelas Mendikbudristek.

Menteri Gillian menyampaikan dukungannya terhadap transformasi Merdeka Belajar dengan menekankan pentingnya menghubungkan pendidikan dengan kebutuhan dunia industri. Sektor pendidikan dan dunia industri menurutnya perlu saling menguatkan dalam upaya mengembangkan keterampilan mahasiswa dan memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Dengan begitu, lulusan perguruan tinggi akan memiliki nilai tawar yang tinggi dalam bursa pasar kerja.

Selain mengapresiasi transformasi sistem pendidikan yang terjadi di Indonesia melalui Merdeka Belajar, Menteri Gillian juga menyampaikan harapannya agar kerja sama yang telah berjalan baik di antara Indonesia dan Inggris dapat semakin menguat di masa mendatang. Pada kesempatan yang sama, Sir Steve Smith selaku UK Government Education Champion juga mengapresiasi upaya kedua negara dalam memperkuat kolaborasi yang diwujudkan dengan perumusan MoU.

Menutup pertemuan tersebut, Mendikbudristek kembali menekankan bahwa pemerintah Indonesia menyambut baik kerja sama dengan pemerintah Inggris dalam berbagai program Merdeka Belajar guna melahirkan sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi untuk kemajuan dunia. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *