Pendidikan & Olahraga

​BEM FP Unwar Sosialisasikan Produksi VCO Berbasis Zero Waste

(Dutabalinews.com),Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (BEM FP Unwar) mensosialisasikan produk virgin coconut oil (VCO) berbasis implementasi zero waste. Kegiatan sosialisasi ini serangkaian pelaksanaan Program Penguatan Kegiatan Organisasi Mahasiswa (PPK-ORMAWA).

Sosialisasi pengembangan produk VCO dengan mengimplementasikan konsep zero waste dilakukan dalam upaya mendorong masyarakat mengembangkan produk Dengan tetap mempertahankan kelestarian alam. “Melalui implementasi konsep zero waste kami mengajak masyarakat bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi, dalam hal ini produk VCO” kata Ketua Tim PPK Ormawa FP Unwar, I Gede Karriasa disela-sela praktek pelatihan pembuatan VCO di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem pada Jumat (21/7).

Menurut Kariasa, melalui sosialisasi ini masyarakat dapat memanfaatkan kembali limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa menjadi VCO. Contohnya memanfaatkan air kelapa menjadi Nata de Coco, serabut kelapa menjadi cocopeat dan ampas kelapa menjadi serundeng. melalui upaya ini diharapkan nantinya masyarakat di Desa Ban mampu bertanggungjawab terhadap limbah yang dihasilkan dan sumberdaya yang ada termanfaatkan secara optimal.

Kariasa mengungkapkan pelatihan pembuatan VCO di Desa Ban dilakukan dalam upaya mengoptimalkan sumberdaya desa, dimana produksi kelapa cukup melimpah tetapi harga sangat murah. Satu butir kelapa selama ini dihargai Rp. 3000, dan diharapkan dengan diolah menjadi VCO dapat memberi nilai tambah secara ekonomi.

Ni Nyoman Pinget, anggota Kelompok Wanita Tani Dwi Lestari, Desa Ban, mengaku bersyukur mendapatkan pelatihan pembuatan VCO yang dikombinasi dengan pemanfaatan ampas kelapa menjadi serundeng. Pembuatan VCO dan serundeng kedepan diharapkan dapat menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga. “Paling tidak dapat memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga” ujarnya. (ist)

Baca Juga :   Optimalisasi Budidaya Kakao Bali Terhambat Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Berikan Komentar