Bimas Hindu Sultra Gelar Pembinaan Tata Kelola Pasraman Sekolah Minggu
(Dutabalinews.com),Bimas Hindu Sultra menggelar Pembinaan Tata Kelola Pasraman Sekolah Minggu bertempat di Hotel Zahra Syariah Kota Kendari Sultra. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara H. Muhamad Saleh didampingi Pembimas Hindu Sulawesi Tenggara I Komang Sukeyasa.
Kegiatan pembinaan tata kelola pasraman ini mengedepankan tema “Melalui Pembinaan Tata Kelola Pasraman Sekolah Minggu, Kita Wujudkan Pasraman Maju, Unggul, dan Moderat Menuju Generasi Emas 2045″ dilaksanakan selama 3 hari yakni pada 22 s.d. 24 September 2023. Pembukaan turut dihadiri Ketua PHDI Sultra, Prof. I Nyoman Sudiana serta Ketua Lembaga Keagamaan Hindu Tingkat Provinsi. Peserta kegiatan berjumlah 60 orang yang merupakan pengelola dan pendidik pasraman dari 13 Kab/Kota se-Sultra.
Pembimas Hindu, I Komang Sukeyasa melaporkan, jika kegiatan tersebut merupakan program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran pada komponen peningkatan mutu dan relevansi pendidikan agama Hindu, satuan pendidikan agama dan keagamaan Hindu yang bina pada DIPA Bimas Hindu Kanwil Kemenag Sultra, yang melibatkan pengelola dan pendidik di Pasraman Sekolah Minggu.
Di Sulawesi Tenggara terdapat 3 jenis Pasraman yang terdata dan terdaftar di Kementerian Agama, yaitu Pasraman Sekolah Minggu, Pasraman Non Formal, dan Pasraman Formal. Ada 66 Pasraman Sekolah Minggu, 3 Pasraman Non Formal yang berizin Dirjen Bimas Hindu, dan 11 Pasraman Formal di jenjang TK, SD, dan SMP,” sampainya.
Kakanwil, Muhamad Saleh dalam sambutannya menyebut, Pengelola Pasraman Sekolah Minggu memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mencerdaskan anak didik di Pasraman, sesuai dengan ajaran agamanya.
Melalui pengelolaan Pasraman Sekolah Minggu, diharapkan menjadikan karakter siswa pasraman yang cerdas, berakhlak dan moderat. “Baik dan buruknya akhlak anak didik, ada di tangan para pengelola dan guru yang ada di Pasraman,” ungkapnya.
Kakanwil menambahkan, semua lembaga pendidikan memiliki tujuan yang sama, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti halnya di Pasraman Sekolah Minggu. Terlebih, Kemenag memiliki visi mewujudkan masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul. Hal ini tidak bisa diwujudkan tanpa melibatkan pengelola lembaga pendidikan keagamaan, salah satunya Pasraman.
“Oleh karena itu melalui kegiatan ini, diberi ruang dan kesempatan untuk bersama mendiskusikan bagaimana mewujudkan lembaga pendidikan yang profesional dan memiliki pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Hal ini tidak terlepas dari hadirnya lembaga pendidikan agama terutama Pasraman Sekolah Minggu,” ujar Kakanwil.
Pada kesempatan ini juga, Kakanwil mengatakan sebagai bagian dari NKRI semua umat beragama disatukan dengan komitmen ideologi yang tinggi, yakni Pancasila dan UUD 1945.
Berbeda agama, tapi satu sebagai sesama anak negeri dan anak bangsa. Kakanwil mengajak para pengelola Pasraman Sekolah Minggu untuk bergandengan tangan, menghindari sifat provokatif dan merawat bersama keharmonisan, melalui tokoh agama dan pengelola lembaga pendidikan keagamaan.
“Saya berharap melalui kegiatan seperti ini mari kita perkokoh, perkuat komitmen kebangsaan, bahwa kita hidup di NKRI. Sehingga kita perlu menjaganya dengan kehidupan harmoni, di antara kemajemukan yang ada,” tegasnya.
Kakanwil lantas mengajak pengelola dan guru Pasraman, untuk menjadi agen-agen penguatan Moderasi Beragama di Sultra. Tidak bertindak ekstrim dan saling menyalahkan satu sama lain. Toleran, saling menghargai di antara kita semua,” imbaunya.
Sebelumnya, Ketua PHDI Sultra, I Nyoman Sudiana memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dirinya mengakui jika pembinaan lembaga keagamaan di Sultra semakin baik. “Untuk itu, saya mengajak kita semua yang hadir, agar memanfaatkan sebesar-besarnya kesempatan ini untuk membina umat, juga meningkatkan kompetensi pengelola pasraman,” tandasnya. (ist)