Ekonomi & Bisnis

MDA Bali-BPR Kanti Berikan Penghargaan “MDA Kanti Kertha Nugraha 2023” bagi Desa Adat Terbaik

Adapun penghargaan  “MDA Kanti Kertha Nugraha 2023” ini akan diserahkan pada Rabu, tanggal 27 September 2023 bertepatan dengan HUT ke-34 BPR Kanti yang juga dirangkai dengan penarikan undian Tabungan ArisanKu di Hongkong Garden Restaurant.

Adapun desa adat terbaik yang akan menerima penghargaan jumlahnya 9 desa adat dari seluruh Bali. Penghargaan berupa patung Dewa Wisnu sebagai lambang kemakmuran dan dana. Penghargaan juga diberikan kepada tiga peserta pelatihan terbaik terkait adat.

“Dari 1.500 desa adat di Bali, yang masuk nominasi 27 dan disaring menjadi 9 yang nantinya masing-masing ada satu desa adat terbaik yang mewakili setiap kabupaten dan kota di Bali,” ujar Penyarikan Agung MDA Bali I Ketut Sumarta saat jumpa pers, Senin (25/9) di Kantor MDA Bali terkait rencana pemberian penghargaan tersebut.

Ketua MDA Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet

Hadir dalam jumpa pers tersebut Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet
dan Dirut Bank Kanti Made Arya Amitaba.  “Jadi penghargaan yang pertama kali ini diberikan kepada desa adat yang terbukti sungguh-sungguh telah menyelesaikan masalah yang terjadi desa adatnya secara mandiri. Kurun waktu penilaiannya dilaksanakan sejak tanggal 28 Mei 2019 hingga Agustus 2023,” tambah Sumarta.

Penghargaan juga diberikan kepada 3 peserta terbaik yang mengikuti pelatihan terkait desa adat. Dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) antara MDA-BPR Kanti selain pemberian penghargaan kepada desa adat dan peserta pelatihan terbaik juga termuat kesiapan BPR Kanti dalam mendukung pelatihan yang akan dilakukan oleh MDA kepada desa adat se Bali.

“Kalau ada 1.500 desa adat dan tiap desa adat menyertakan 10 wakilnya untuk pelatihan maka akan ada 15 ribu pesertanya. Ini tentu jumlah yang luar biasa dan memerlukan dukungan berbagai pihak agar bisa berjalan dengan baik,” ujar Sumarta.

Baca Juga :   Gandeng BPD Bali, Pj. Gubernur Mahendra Jaya Matangkan Rencana Penataan Lapangan Puputan Margarana
Dirut Bank Kanti Made Arya Amitaba

Sementara Panglingsir Agung Putra Sukahet menilai penghargaan yang disupport Bank Kanti ini merupakan momen bersejarah bagi MDA agar lebih tangguh, kuat bersama sama membangun negeri ini menjadi makin kaya, damai, aman dan makmur. “Kalau di Bali sering kita sebut Ajeg Bali.  Penghargaan ini sangat penting untuk memotivasi desa adat untuk menuju keberhasilan dan kemajuan. Dan menuju hal ini tak bisa hanya mengandalkan pemerintah tapi perlu dukungan berbagai pihak seperti apa yang dilakukan Bank Kanti,” ujarnya.

Panglingsir Agung Putra Sukahet menilai dukungan yang diberikan Bank Kanti ini sangat berarti bagi MDA. “Ini sebuah kepeloporan yang dilakukan Bank Kanti, Bank Kanti jadi pelopor dan saya harap ini diikuti yang lain,” tambahnya.

Dirut Bank Kanti Made Arya Amitaba mengatakan apa yang dilakukan ini karena melihat peran desa adat yang begitu strategis bagi Bali. “Apalagi Bali ini ditopang oleh pariwisata yang dilandasi adat dan budaya. Kalau muncul kasus adat maka ini bisa berdampak terhadap pariwisata,” jelas Amitaba.

Dikatakan Amitaba apa yang dilakukan dalam mensupport adat ini bukan yang pertama, tapi sudah dilakukan sejak 2014. “Kita support adat ini juga berkaitan tanggung jawab sosial (CSR). Yang kita harapkan ini semua bisa memberi manfaat dan dirasakan oleh masyarakat Bali,” tegasnya. (bas)

Berikan Komentar