Pendidikan & Olahraga

Hadapi Persaingan, Dr. Mangku Pastika, M.M. Dorong Sekolah Swasta Terus Berinovasi

“Saya salut dan terharu dengan hadirnya sekolah berbasis Hindu ini. Tidak banyak yang bisa mendirikan sekolah Hindu. Ini luar biasa. Oleh karena itu siswa harus memiliki semangat tinggi dan motivasi belajar yang kuat,” ujar Mangku Pastika saat memberi motivasi di hadapan puluhan siswa SMA Vidya Wisata Kubutambahan, Senin (16/10).

Dikatakan tanpa semangat belajar yang kuat, kesadaran, dan daya juang maka akan sulit maju dan mencapai cita-cita. “Dengan pendidikan kita bisa mengangkat derajat kehidupan. Kalau kita belajar penuh kesadaran atas keinginan sendiri maka hasilnya akan luar biasa,” jelas Mangku Pastika.

Gubernur Bali 2008-2018 ini lantas menceritakan masa kecilnya di daerah transmigran bersama orangtuanya. Ia bahkan menjadi pembantu agar bisa sekolah. “Saat itu saya tidak punya buku tulis. Untuk catatan saya pakai bekas bungkus rokok. Sekolahnya pun tidak seperti sekarang,” kenang Mangku Pastika.

Karena itu siswa diminta jangan putus asa, tetap membangun semangat belajar. Jangan melihat sekolahnya, tapi bagaimana berusaha belajar yang tekun. “Bukan hal yang mustahil kalian bisa jadi orang sukses asal punya semangat dan tekad kuat,” tambahnya.

Kepada pengelola SMA Vidya Wisata, Mangku Pastika berpesan agar membangun sekolah (Hindu) tidak semata tekad dan idealisme. Idealisme boleh, tapi realistis harus. Idealisme itu memang mahal.

“Sekolah ini penuh idealisme, tapi harus melihat realita yang ada. Jangan berpikir apalagi mengandalkan donatur. Karena itu keberadaan sekolah ini harus dikaji lagi, apa yang mungkin bisa berkembang. Sebab orang kerja perlu hidup,” jelas Mangku Pastika yang juga pendiri SMA Taruna Mandara Singaraja ini.

Sebelumnya Kepala UWP (Utama Widya Pasraman)
SMA Vidya Wisata Ade Gorby Irawan, M.Pd, didampingi pengurus sekolah menceritakan kondisi sekolah berbasis Hindu yang didirikan 2018 silam itu mengalami kesulitan akibat minimnya siswa.

Padahal sebelumnya ia melihat ada potensi untuk menampung siswa miskin yang tidak diterima di negeri. “Kami membangun sekolah dengan harapan bisa menampung siswa miskin. Orang miskin agar bisa sekolah dan setelah tamat bisa bekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya,” ujar Gorby yang rela banting setir dari dosen untuk mengelola sekolah.

Menurutnya sejumlah terobosan telah dilakukan seperti memberi pelatihan kerajinan kepada siswa. Bahkan ia berencana mengembangkan LPK Pariwisata agar siswa bisa tersalur bekerja ke luar negeri.

Hadirnya sekolah Hindu berbasis pasraman ini selain untuk memperkuat karakter (Hindu), siswa juga dibekali dengan skill pariwisata dan informatika sehingga ketika mereka tamat, mereka dapat terserap di dunia kerja.

Fasilitas belajar mengajar di UWP SMA Vidya Wisata terbilang cukup lengkap. Gedung berlantai dua yang cukup luas ini juga tengah berencana menyiapkan asrama (gratis) bagi siswanya. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *