​Bagus Yesa Menyoroti Politik Praktis Masih Kurang Demokratis

(Dutabalinews.com),Ida Bagus Nyoman Devina Yesa akrab disapa Bagus Yesa yang juga kader PSI menyoroti masifnya “Politik Praktis” di Gianyar jelang Pemilihan Legeslatif (Pileg) yang akan dilaksanakan tanggal 14 Pebruari 2024.

Menurutnya, hal ini secara tidak langsung telah menciderai proses demokrasi di Gianyar. Munculnya politik praktis di ranah spritual menjadi cara-cara licik elit partai penguasa saat ini, memanfaatkan situasi dengan kesewenang-wenangan (abuse of power) untuk mempertahankan kekuasaan.

Justru sebaliknya malah menimbulkan perpecahan karena masyarakat yang diadu secara langsung demi kepentingan pribadi oleh oknum yang berkedok wakil rakyat.

“Gaya-gaya politik seperti ini justru berbahaya sekali, masyarakat jadi antipati terhadap perbedaan. Terus terang sedih saja melihat keadaan ini. Dimana masyarakat sendiri terkesan dibodoh-bodohi, sudah tahu kompanye di tempat ibadah tidak diperbolehkan, namun masih saja dilakukan,” ungkapnya.

Oknum tersebut sudah dipastikan melanggar aturan, namun tidak ada penindakan tegas baik dari KPU, Banwaslu, dan pengawas kecamatan. Kesannya politik era sekarang kurang begitu demokrasi. “Kalau tiang sendiri menginginkan politik kebangsaan bisa lebih baik, dan diterima masyarakat terutamanya di kalangan generasi muda ketimbang harus menerapkan politik praktis. Apalagi berpolitik praktis sampai mempolitisasi agama demi kepentingan pribadi yang menurutnya tidak etis untuk dilakukan,” ucapnya, Minggu (11/2).

Bagus Yesa menyampaikan, bagi tiang sendiri politik kebangsaan lebih dapat diterima generasi muda saat ini, karena lebih mengarahkan pada pemahaman dan penerimaan bahwa Indonesia adalah sebuah nation-state dengan Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai kerangka konstitusi politik negara.

Para Caleg Muda Gianyar ini berharap, pada Pemilu selanjutnya para pihak bisa lebih menahan diri untuk tidak berpolitik praktis di ranah-ranah spiritual/ibadah. Bagi mereka, ranah-ranah ini harusnnya menjadi tempat yang menyejukkan bagi semua umat beragama di Indonesia.

Sembari menambahkan, ia sendiri sebagai calon wakil rakyat juga harus bisa mengarahkan generasi muda agar bisa tertarik untuk bekecimpung di berbagai sektor seperti di sektor pertanian, pariwisata, dan lainya.

Disini tiang juga mengedepankan tentang digitalisasi yakni bagaiamana kedepan generasi muda sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) di Bali dan Gianyar agar lebih memiliki daya saing tinggi khususnya dibidang Ilmu Tekonlogi (IT). Paling tidak keinginan tiang adalah bisa mewujudkan digitalisasi di Gianyar, bagaimana kedepan SDM muda ini mampu bersaing memiliki kualitas tinggi di bidang IT.

Carannya dengan membuka kursus-kursus gratis untuk generasi muda di Gianyar, sehingga bisa menciptakan Indonesia Emas 2045. “Berharap Pemilu 2024 ini mampu menjadi wadah bagi mereka untuk membawa aspirasi masyarakat dalam kapasistas berpikir di tingkat parlemen,” pungkasnya.SUS

Berikan Komentar