Memanfaatkan Kearifan Lokal: Produk Herbal dan Spa Sebagai Solusi Kesehatan dan Ekonomi
Produk herbal dapat berupa obat-obatan atau suplemen yang berasal tumbuhan seperti daun, akar, bunga, serta bagian dari tumbuhan lainnya. Namun, tidak semua produk herbal yang dipasarkan aman digunakan. Sebaiknya, pahami kandungannya agar terhindar dari masalah kesehatan.
(Dutabalinews.com), Sumber daya alam Bali sangat terbatas. Untuk itu perlu ada terobosan-terobosan inovatif dengan menampilkan keunikan kearifan lokal. Seperti usaha pengembangan produk berbahan herbal yang saat ini lagi trend dan dibutuhkan, misalnya spa.
“Pemanfaatan herbal ini sangat bagus karena bebas dari zat kimia berbahaya. Jadi kalau kulit mau selamat, halus dan terhindar dari kanker kulit gunakan bahan dari herbal. Seperti sabun herbal yang sudah melalui hasil riset sebagaimana yang diproduksi PT Arjuna Yoga Sakti ini,” ujar Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat Reses, Senin (8/4) di PT Arjuna Yoga Sakti yang memproduksi sejumlah produk berbahan herbal dan kebutuhan spa.
Reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja mengangkat tema “Keberadaan Produk Herbal dan Spa sebagai Penggerak Ekonomi Rakyat” menghadirkan narasumber I Nengah Wijana selaku Dirut PT. Arjuna Yoga Sakti.
Mangku Pastika mengaku salut dengan usaha tersebut selain memanfaatkan hasil alam juga diproduksi dengan melibatkan tenaga ahli. “Di sini ada apotekernya tentu sangat bagus sebab akan lebih terjamin kualitas produknya dan keamanannya,” tambah Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Dikatakan dalam pariwisata Bali, spa sangat penting karena berkaitan kesehatan dan servis (keramahtamahan). Oleh karena itu bahan bakunya yang original (alami) dan sehat menjadi sangat dibutuhkan. Pengembangan produk berbahan herbal ini sekaligus bisa menjaga alam Bali.
Di sisi lain, Mangku Pastika mengingatkan pentingnya aturan yang bisa menjaga alam Bali. Jangan sampai pariwisata merusak lingkungan.
Sementara itu Nengah Wijana menjelaskan usaha yang dirintisnya memanfaatkan bahan lokal seperti kelapa, dll. “Kita hasilkan bahan baku di sini, kekurangannya baru didatangkan dari Jawa dan Sulawesi. Jadi tergantung pesanan,” jelas Wijana yang memiliki misi menyediakan kosmetik terbaik yang bermanfaat dan ramah lingkungan serta membuka lapangan kerja.
Untuk pemasaran, menurutnya dominan terserap di sektor pariwisata seperti spa, artshop dan toko oleh oleh. Juga ada ekspor aroma therapy. Sekitar 30 persen ekspor di antaranya ke Cina. (bas)