Mangku Pastika: Bali Era Baru Harus Angkat UMKM
(Dutabalinews.com), Transformasi ekonomi Bali yang digadang-gadang, akan memerlukan dana besar dan proses panjang untuk mewujudkan Bali Era Baru -hijau, tangguh dan sejahtera.
“Tapi upaya itu jangan mengabaikan UMKM. Usaha kecil juga harus terangkat, bisa maju dan berkembang,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat kegiatan Reses, Kamis (1/8) di Kantor DP Perwakilan Bali, Renon Denpasar.
Reses mengangkat tema “Pengawasan atas Pelaksanaan UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan: Fokus Pengawasan atas Pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan pada Pelaku UMKM” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber dari OJK Bali, Kanwil Pegadaian Denpasar dan PT PNM Denpasar.
Mangku Pastika mengatakan selain pariwisata dan pertanian yang menjadi andalan, Bali sebenarnya bisa bergerak di sektor jasa. Seperti halnya Singapura yang maju di jasa ini.
“Bali punya modal besar dan branding bagus. Jadi tak ada istilah kurang modal untuk bisnis. Sebab kalau kita lihat dari data perbankan, tabungan masyarakat sangat besar. Potensi ini kalau bisa dikelola dengan tepat dan sungguh-sungguh akan memberi nilai tambah yang luar biasa,” ujar Mangku Pastika.
Karena itu adanya kekhawatiran sejumlah pihak seolah-olah ‘Bali sedang tidak baik-baik saja’ tak perlu terlalu dibesar-besarkan.
“Bali still the best! Ke depan saya optimis akan lebih baik lagi. Bali penuh harapan. Jadi tak perlu kemana mana kalau mau usaha,” tandas Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Kepala OJK Prov. Bali Kristianti Puji Rahayu memaparkan pertumbuhan ekonomi Bali tinggi, meski belum tersebar merata di tiap kabupaten yang ada. “Raport Bali sangat bagus. PDRB bagus, tingkat kemiskinan Bali jauh di bawah nasional.Tingkat kesejahteraan kabupaten/kota juga bagus,” ujar Puji Rahayu.
Disebutkan pertumbuhan ekonomi sangat terkoreksi dengan akmamin (akomodasi, makanan dan minuman). Yang terlihat stabil di pertanian. Karena itu tambah Puji Rahayu ekonomi Bali tak boleh hanya bertumpu di pariwisata, sektor lain juga perlu dikembangkan. Kalau mengacu Ekonomi Kerthi Bali maka pertanian perlu makin diberdayakan.
Vice President Kanwil VII Pegadaian Denpasar Wayan Darmayasa mengatakan untuk memajukan perekonomian,
keberpihakan terhadap usaha kecil sudah dilakukan Pegadaian dari awal. “Kami berikan pinjaman dari 50 ribu rupiah,” jelasnya.
Saat ini Pegadaian Denpasar memiliki 467 ribu lebih nasabah dengan tingkat pertumbuhan 26 persen. “Kepatuhan nasabah sangat tinggi, hal ini terlihat dari angka NPL (Non Performing Loan -kredit bermasalah) yang hanya 0,46 persen. Angka ini terendah dibandingkan nasional 4,18 persen.
Sementara itu Kepala Kantor PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Denpasar Leonardus mengatakan PNM yang sudah berdiri sejak tahun 1999 memiliki 11 juta nasabah.
PNM yang didirikan Presiden BJ Habibie memiliki dua produk layanan yakni Ulam (Unit Layanan Ultra Mikro) dan Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) menuju Nasabah 2021 sebanyak 11 juta.
PNM (Permodalan Nasional Madani) memberikan pinjaman permodalan khusus kepada kepada kaum perempuan melalui kelompok. “Jadi mereka harus berada dalam sebuah kelompok, lalu kami berikan pelatihan,” jelas Leonardus.
Pemberian edukasi dinilai penting dalam mendorong usaha mikro, kecil dan menengah menjadi lebih berdaya menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik. (bas)