Adira Finance Hadapi Tantangan Ekonomi 2024 dengan Inovasi dan Inisiatif Baru
(Dutabalinews.com), Ekonomi global saat ini dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk ekspektasi suku bunga yang tinggi untuk periode yang lebih lama, tekanan inflasi, volatilitas harga komoditas, dan risiko geopolitik. Namun demikian, menurut laporan terbaru dari Bank Dunia pada Juni 2024, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan stabil pada tingkat 2,6% untuk tahun 2024.
Selain itu, untuk menjaga stabilitas ekonomi, Bank Sentral di negara-negara maju dan pasar berkembang juga diperkirakan akan tetap waspada dan hati-hati dalam melaksanakan langkah-langkah pelonggaran kebijakan. Di tengah stagnasi ekonomi global, perekonomian domestik pada pertengahan tahun 2024 juga dihadapkan pada tantangan yang ditandai dengan penurunan permintaan akibat peningkatan harga khususnya kebutuhan pokok, pelemahan kinerja manufaktur, dan pelemahan nilai tukar. Namun demikian, Kementerian Keuangan tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal II-2024 diperkirakan masih relatif bertahan pada kisaran 5,0%-5,2%.
Sementara itu, tingkat inflasi terjaga di level 2,51% dan suku bunga BI7DRR masih dipertahankan di level 6,25% pada Juni 2024. Sementara itu, nilai tukar Rupiah terdepresiasi 6,5% sejak awal tahun menjadi Rp16.421/USD. Sama halnya dengan kondisi ekonomi domestik, industri otomotif juga dihadapkan dengan tantangan dimana penjualan ritel mobil baru mengalami penurunan sebesar 14% y/y menjadi 432 ribu unit selama semester pertama 2024. Sementara untuk penjualan sepeda motor baru relatif stabil yaitu sebesar 3 juta unit. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar Rupiah.
“Seiring dengan melesunya industri otomotif di sepanjang semester pertama 2024, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sedikit mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp20 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) mengalami pertumbuhan sebesar 15% y/y menjadi Rp58,4 triliun.” Ujar Dewa Made Susila, Presiden Direktur.
Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah terus mengembangkan bisnis non-otomotif seperti pinjaman multiguna. Sepanjang semester pertama tahun 2024, perusahaan mencatat pertumbuhan pembiayaan baru di segmen non-otomotif sebesar 15% y/y, mencapai Rp 4,0 triliun. Pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif perusahaan. Selain itu, Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp4,3 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru.
Untuk dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Perusahaan akan terus melakukan kegiatan pemasaran, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah). “Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Bali dan Nusa Tenggara (BNT) pada semester pertama tahun 2024 tercatat sebesar RP1,1 triliun atau mewakili sekitar 5% dari total pembiayaan baru Adira Finance. Segmen sepeda motor berkontribusi sebesar 46% dari total pembiayaan baru di BNT, diikuti oleh segmen mobil sebesar 40%, dan segmen non-otomotif sebesar 15%. ujar Adhika Baluh Sempana, Kawil BNT.
Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil, melalui kerja sama dengan berbagai merek dan dealer kendaraan listrik. Sepanjang semester I- 2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance meningkat signifikan, mencapai Rp178 miliar. Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi.
Hingga 30 Juni 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 476 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com. Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta yang ke-497, Adira Finance Kembali hadir dalam acara Jakarta Fair Kemayoran 2024 yang diselenggarakan pada 12 Juni hingga 14 Juli 2023. Dalam acara tersebut Perusahaan menghadirkan berbagai solusi finansial yang dirancang khusus untuk mengakomodir berbagai kebutuhan. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, Adira Finance memberikan kesempatan bagi pengunjung yang berminat menjadi mitra franchise bersama “Sahabat UMKM Adira”. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan komunitas di sekitarnya.Untuk mendukung inisiatif tersebut, terutama dalam hal modal usaha, Adira Finance menghadirkan produk pinjaman dana tunai, #SahabatDanaTunai.
Selain itu, setelah berpartisipasi dalam acara IIMS 2024 di Jakarta pada Februari lalu, Adira Finance sebagai Official Multifinance Partner, bersama dengan MUFG dan Bank Danamon, kembali berpartisipasi dalam IIMS 2024 di Surabaya pada 29 Mei hingga 2 Juni 2024. Adira Finance juga mengadakan berbagai acara lainnya, seperti pameran Adira Expo 2024 dengan tema “Sering Order Banyak Tawaran (SOBAT)” di berbagai kota di Indonesia. Hal ini wujud komitmen Adira Finance untuk menjadi Sahabat Setia Selamanya. Sebagai wujud Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Adira Finance juga aktif dalam berbagai program sosial dan lingkungan.
Salah satu inisiatif tersebut adalah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Jakarta Fair Kemayoran 2024 PEDULI yang berlangsung pada 19 Juni – 5 Juli 2024. Dalam kegiatan tersebut, Adira Finance memberikan bantuan berupa 1.000 tas dan peralatan sekolah untuk anak- anak yatim piatu, berkebutuhan khusus, dan kaum dhuafa dari beberapa yayasan panti asuhan di Area Jabodetabek. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari komitmen Adira Finance untuk terus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang Pendidikan.
“Dari sisi keuangan, Perusahaan membukukan total pendapatan mencapai Rp 5,0 triliun, naik sebesar 11% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara itu, total beban meningkat sebesar 16% y/y menjadi Rp4,0 triliun di Semester I-2024. Peningkatan pada beban disebabkan naiknya biaya pendanaan Perusahaan seiring dengan peningkatan suku bunga. Dengan demikian, laba bersih Perusahaan setelah pajak dibukukan sebesar Rp 765 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7% y/y. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing- masing tercatat menjadi sebesar 6,1% dan 14,2% di Semester I/2024.” kata Sylvanus Gani Kukuh Mendrofa, Direktur Keuangan Adira Finance.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan baik melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah). Per posisi Juni 2024, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Juni 2024 meningkat sebesar 44% y/y menjadi Rp21,5 triliun, terdiri dari pinjaman bank (dalam negeri dan luar negeri) dan obligasi & sukuk masing-masing berkontribusi 64%:36%. Hasilnya, gearing ratio sebesar 2,2 kali pada Juni 2024.”