Lewat Film ‘Tepatilah Janji’, Garin Nugroho Kritisi Etika Politik dan Dinamika Pilkada di Indonesia
(Dutabalinews.com),Kepemimpinan diuji dari kemampuan mewujudkan janji baik janji yang tertera pada konstitusi ataupun pada visi pribadi untuk kesejahteraan warga. Film “Tepatilah Janji” ini diperlukan untuk pendidikan warga negara ketika politik kehilangan muruah dalam memandu masyarakat agar proses politik melahirkan masyarakat sipil yang sehat, kritis dan produktif.
“Kita masih langka dengan kepemimpinan semacam ini,” ujar Sang Sutradara Film “Tepatilah Janji” Garin Nugroho didampingi Bima Zeno, Faradina Mufti dan Ibnu Jamil kepada wartawan, Sabtu (7/9) di sela-sela pemutaran film ini yang berlangsung di Beachwalk XXI Kuta Badung.
Salah seorang pemain, Ibnu Jamil mengungkapkan film ini sangat mendidik bagi pemilih pemula. Pesan Moril dan referensi bagi pemilih pemula agar dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan keinginan. Janga samapi salah memilih pemimpin. “Kita disuguhkan berita politik yang berisik tapi asyik, dan kita harus melek dengan politik dan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan kita,” ungkap Ibnu Jamil.
Film Tepatilah Janji mengisahkan tentang keluarga Bu Pertiwi (Cut Mini) dengan tiga anaknya. Politik masuk ke keluarga ini ketika putra tertuanya, Adam (Bima Zeno) naik sebagai lurah. Pilkada yang diikuti Adam penuh kompetisi serta kompleksitas laku politik tanpa etika. Situasi ini membawa reaksi beragam dari istri Adam, Tari (Faradina Mufti), dan adik-adiknya, Isham (Kevin Abani) dan Sekar (Shenina Cinnamon).
Cerita berlanjut tidak hanya tentang drama politik, tapi menjadi drama komedi dan drama percintaan. Urusan cinta ibu Pertiwi dengan Pak Janji (Ibnu Jamil) yang belum menemui ujung, sekaligus dirumitkan dengan eforia penduduk desa dan calo politik serta isu politik dinasti yang menyebar ke desa dengan adanya media sosial bercampur gosip desa. Kisah yang menguji proses, etika, serta laku pemimpin dan warga dalam Pilkada yang sudah mendekat.
Film komedi drama berjudul “Tepatilah Janji” ini dirilis KPU bekerja sama dengan Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Nugroho.
Film bertema Pilkada ini dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah serta Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta, dan Irene Vista.
Penayangan perdana dilakukan pada Jumat malam, 9 Agustus 2024, di Epicentrum XXI, Karet Kuningan, Jakarta Selatan dan berlanjut ke beberapa kota lainnya termasuk Bali.
Ketua Komisi KPU periode 2022–2027
Mochammad Afifuddin dalam sambutannya menyampaikan, senang dan puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena akan menyaksikan film Tepatilah Janji.
“Film tentang Pak Janji dan Ibu Pertiwi ini sangat melekat pada banyak pihak. Kami meyakini inilah salah satu cara KPU mensosialisasikan Pemilu, mensosialisasikan Pilkada, dan pada saat yang sama ini cara kami melakukan pendidikan pemilih,” ungkapnya.
“KPU ingin Pemilu Pilkada kita ke depan ini diselenggarakan dengan cara yang gembira, riang, dan tidak menakutkan. Media-media film, media-media yang menggembirakan, kita jadikan sebagai sarana sumber informasi sehingga semua pihak akan senang untuk kemudian menyukseskan Pemilu dan datang ke TPS pada Pilkada 27 November 2024 nanti,” imbuh Mochammad Afifuddin.
Film Tepatilah Janji akan tayang terbatas di bioskop-bioskop Tanah Air, serta beberapa televisi nasional dan OTT. Selain itu, pemutaran keliling juga akan dilakukan di ruang-ruang publik, ruang-ruang pemutaran alternatif, dan layar tancap di berbagai daerah di Tanah Air.
Nantikan jadwal pemutaran keliling dan nonton bareng yang akan diumumkan di akun media sosial KPU dan akun media film Tepatilah Janji. (ist)