JIMBAFEST 2024: Perpaduan Seni, Budaya, dan Cinta Bali yang Autentik
(Dutabalinews.com), Perhelatan seni dan budaya terkemuka di Bali bertajuk JIMBAFEST 2024: Music, Art & Bali Charm akan hadir kembali pada 26 – 27 Oktober 2024 di Jimbaran Hub, Bali. Kegiatan ini merupakan festival ke-11 yang mengajak seniman Bali, komunitas dan masyarakat umum dalam menjaga keberlanjutan Bali.
Konsistensi penyelenggaraan JIMBAFEST merupakan upaya untuk mendorong kolaborasi dari para pecinta seni dan budaya Bali yang ingin terus mempertahankan keunikan Bali yang autentik. Sejak pertama kali diselenggarakan, JIMBAFEST telah menjadi ajang penting bagi seniman dan komunitas lokal untuk mengekspresikan kreativitas dan identitas budaya Bali.
Lebih dari satu dekade, JIMBAFEST telah berhasil mempersatukan visi seniman, musisi, dan pelaku budaya dari beragam latar belakang untuk berkumpul, berbagi ide, dan mempromosikan inisiatif kelestarian Bali. Pengunjung JIMBAFEST 2024 dapat menikmati beragam aktivitas mulai dari workshop, pameran seni, pertunjukan musik dari berbagai genre yang mengkombinasikan elemen tradisional dengan nuansa kontemporer.
Bukan hanya sekadar festival seni dan budaya, JIMBAFEST 2024 diproyeksikan sebagai gerakan bersama atas cinta dan kepedulian terhadap kelestarian nilai – nilai Bali. Dengan semangat “Bali Banget”, JIMBAFEST 2024 akan membuktikan bahwa seni dan budaya Bali tetap relevan dan memiliki daya tarik yang tinggi di tengah modernitas.
Kolaborasi Untuk Bali Lebih Baik
JIMBAFEST 2024 secara resmi mengumumkan penjualan tiket untuk umum pada 25 September 2024, dengan harga terjangkau mulai dari Rp150 ribu. Festival ini akan dikemas spesial, hasil kolaborasi apik Jimbaran Hijau dengan Antara Suara dan M Bloc Entertainment sebagai co-promotor. The Adams dan Pamungkas, dua musisi nasional dengan basis penggemar yang banyak di Bali, diajak untuk menyuarakan pentingnya menjaga keaslian Bali melalui karya terbaiknya.
Selain itu, Dwiki Dharmawan, maestro jazz Indonesia, akan berkolaborasi dalam sebuah proyek spesial bersama Neida Aleida yang akan membawakan musik etnik bersama para musisi tradisional Bali. Special program show akan diisi oleh sound healing Yoga dari Bona Alit. Adapun, line up lainnya adalah para musisi terbaik Bali dengan beragam latar genre musik. Bagus Wirata, Dialog Dini Hari, Joni Agung & Double T, Millendenials, Painful by Kisses, Scared of Bums, Soulfood, Arjuna Nakal, Galiju, Goldvoice, Lorong, Madness on The Block, Nyonya Ayu, Sourmilk, dan The Boldness dikonfirmasi akan turut meramaikan Jimbafest 2024.
Pameran seni juga akan mengambil peran penting dengan menghadirkan karya dari para seniman Bali dengan reputasi internasional, yaitu Arkiv Vilmansa, Gilang Propagila, Jango Pramartha, Made Bayak, Made Wianta, Tjandra Hutama, dan Wayan Upadana. Karya para seniman yang dikurasi oleh Yudha Bantono ini akan mencerminkan krisis identitas Bali dan upaya untuk melestarikan alam dan seni budaya di tengah arus globalisasi. “Melalui pameran seni ini, JIMBAFEST mengingatkan bahwa Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga rumah bagi budaya yang sangat berharga dan harus dilestarikan,” jelas Ketua Panitia Promotor JIMBAFEST 2024, Mahanugra Kinzana.
Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara Selaku menegaskan bahwa JIMBAFEST 2024 akan tetap mempertahankan semangat komunitas yang sudah menjadi spirit event ini selama lebih dari satu dekade. “JIMBAFEST 2024 juga menjadi sarana berkumpul dan berkarya bagi para komunitas lokal berbasis Jimbaran yang bergerak di berbagai bidang baik tradisional maupun modern,” ucap Ayu.
Ardy Siji, CEO M Bloc Entertainment mengungkapkan bahwa komunitas yang akan hadir pada perhelatan ini di antaranya adalah Around Studio, Bali Mods Mayday, Jendranath, Jimbaran Collective Scenes, Joann Arnolduss Lontoh, dan paracrust. “Masih akan ada komunitas lain yang bergabung dalam waktu dekat. Karya dan upaya dari komunitas ini akan ditampilkan untuk memeriahkan JIMBAFEST 2024,” jelas Ardy.
JIMBAFEST 2024 tidak hanya ditujukan untuk audiens lokal, tetapi juga menarik pengunjung internasional yang peduli terhadap masa depan Bali. Melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan, festival ini mengajak semua orang untuk bersama-sama menjaga Bali tetap autentik dan inklusif bagi generasi mendatang. “Mari berpartisipasi bersama dalam menjaga keberlanjutan Bali melalui JIMBAFEST 2024 sebagai wadah untuk berbagi gagasan, diskusi, dan mendukung inisiatif yang berkelanjutan. JIMBAFEST 2024 adalah panggilan untuk semua yang ingin memastikan bahwa Bali tetap autentik dan inklusif,” ungkap Ardy.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, JIMBAFEST 2024 dilaksanakan dengan penuh kesadaran untuk “Respect Alam Bali Banget”, sebagai sebuah inisiatif untuk meminimalkan dampak negatif sampah terhadap lingkungan. JIMBAFEST 2024 akan menerapkan prinsip Net Zero Waste di mana limbah yang dihasilkan selama festival akan dikelola secara ketat, dengan tujuan agar tidak meninggalkan residu sampah. JIMBAFEST 2024 juga menghadirkan ruang ramah anak untuk memberikan kenyamanan bagi para keluarga yang ingin menikmati berbagai pertunjukan. Terdapat beberapa fasilitas untuk anak-anak menghabiskan waktu dan bermain di JIMBAFEST 2024 yaitu Kids Coloring, Kids Soundwall, Kids Tale, dan Kids Kitchen.
Adapun kegiatan JIMBAFEST merupakan inisiasi Jimbaran Hijau, pengembang properti dengan kawasan mix-use yang berkembang pesat di Bali. Putu Agung Prianta, CEO Jimbaran Hijau menjelaskan pada tahun ini JIMBAFEST 2024 menggarisbawahi peran Bali sebagai destinasi yang menjaga keaslian budaya dan lingkungan di tengah arus modernisasi yang cepat. “JIMBAFEST 2024 kali ini harapannya dapat menjadi momen berharga yang dapat dinikmati banyak orang dan keluarga, sekaligus juga menjadi gerakan bersama untuk makin mencintai dan menghormati Bali secara bertanggung jawab”.
JIMBAFEST telah menjadi wadah untuk melibatkan dan menyatukan seluruh elemen masyarakat dan menggerakkan kesadaran kolektif dalam menjaga Bali tetap autentik, baik dari sisi budaya, alam, maupun komunitasnya. Selain itu menjadi salah satu sarana untuk menciptakan dan menumbuhkan komunitas yang berkomitmen untuk menjaga Bali agar tetap lestari.
Pentingnya menjaga Bali yang autentik dan inklusif berangkat dari situasi Bali yang terus mengalami perubahan. Pada satu sisi Bali dengan segala keindahannya memberikan banyak manfaat ekonomi khususnya dari sisi pariwisata, namun ada beberapa bagian penting lainnya yang belum disoroti seperti kemacetan, degradasi lingkungan, kelangkaan air bersih, erosi budaya, serta pengelolaan sampah dan limbah yang kurang optimal. “JIMBAFEST 2024 merupakan momentum untuk merefleksikan kembali kepedulian kita terhadap Bali, yang merupakan tugas bersama,” tutup Agung.