Politik

Ambara-Adi Siap Kurangi Stunting di Denpasar, Sinergi dengan Program Nasional Prabowo-Gibran

(Dutabalinews.com), Pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi), akan melakukan peningkatan taraf kesehatan di Kota Denpasar, salah satunya dengan mengurangi atau menurunkan stunting anak.

Di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Denpasar 2024, Tim Ambara-Adi berkomitmen menawarkan pengecegahan stunting terhadap anak, di mana akan linier dengan program Prabowo-Gibran dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.

“Stunting itu kenapa berbeda hasil surveinya dengan nasional, karena stunting yang kita lakukan di Kota Denpasar menitikberatkan hasil penimbangan bayi-bayi di Posyandu. Realitanya, tidak semua bayi, itu bisa ditimbang secara merata di Posyandu, karena kita jarang ke Posyandu. Sedangkan survei kesehatan nasional, hampir merata di Indonesia, baik ibu dan anak. Termasuk untuk mengentaskan stunting ini,” ujar Ketua tim pemenangan ABDI Kota Denpasar, I Gede Tommy Sumertha, didampingi Sekretaris Tim Pemenangan ABDI Kota Denpasar Putu Suma Gita, Jumat (8/11/2024).

Lebih lanjut, Tim ABDI akan berupaya mengentaskan stunting di Kota Denpasar dengan memberikan makanan sehat dan bergizi kepada Ibu hamil, Ibu menyusui, dan anak-anak.

“Maka kita akan bersinergi dengan pemerintah pusat, di mana kewajiban pemerintah itu untuk mengakomodir kepentingan masyarakat dalam mendapat asupan makanan mencegah stunting,” tegasnya.

Sementara itu, politisi Partai Gerindra Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Putu Priniti mengatakan bahwa program pengentasan stunting dari pemerintah pusat, sudah menjadi program nasional yang harus dapat dikawal sampai ke masyarakat daerah.

“Kita akan ikut memperjuangkan program perhatian terhadap ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak agar memperoleh makanan gizi gratis. Ya harus direalisasikan program ini, apalagi jika Paslon ABDI terpilih. Ya kan tidak Omon-omon saja,” ujarnya Ketua Sang Dewi, yakni sebuah perkumpulan perempuan NTT di Bali ini.

Sedangkan, mengenai program Keluarga Berencana (KB) dua anak cukup, tentu sesuai anjuran pemerintah untuk memperoleh generasi muda dan menciptakan generasi emas Indonesia. Namun begitu, semua akan berimplikasi terhadap ekonomi dan ketahanan ekonomi keluarga masyarakat di masa depan. Apabila banyak anak, tetapi kondisi ekonomi keluarganya lemah atau terbatas biaya (pendidikan, kesehatan, lapangan kerja), tentu akan menjadi beban di kemudian hari.

“Saya pribadi berharap agar program pemerintah dapat dijalankan, misalnya soal Keluarga Berencana (KB) agar diterapkan sebagaimana anjuran pemerintah agar mengikuti KB, kalau anaknya sudah dua, bisa ikut KB,” tegas wanita yang akrab disapa Bu Gek Diaz, sekaligus anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar periode 2024 -2029 ini. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *